Bisnis.com, JAKARTA - Penulis Salman Rushdie berangsur pulih dan mulai tidak menggunakan ventilator setelah ditikam di atas panggung di barat New York pada Jumat (12/8/2022), yang membuatnya dirawat di rumah sakit.
"Dia telah melepas ventilator, jadi jalan menuju pemulihan telah dimulai," ujar anak buah Rushdie, Andrew Wylie seperti dikutip CNN.com, Senin (15/8/2022).
Pemulihan akan berjalan lama akibat luka parah yang dialami Salman.
Penulis berusia 75 tahun itu, yang tulisannya selama beberapa dekade membawa ancaman pembunuhan, dalam kondisi kritis, menurut pernyataan keluarga yang dirilis Minggu (14/8/2022). Namun, dia sudah mampu mengucapkan beberapa patah kata sejak Sabtu (13/8/2022).
"Meskipun cedera telah mengubah hidupnya, selera humornya yang penuh semangat dan menantang tetap utuh," menurut pernyataan itu.
Salman sedang bersiap untuk memberikan kuliah di Institusi Chautauqua pada hari Jumat (12/8/2022) ketika seorang pria melompat ke atas panggung dan menikamnya di beberapa tempat, termasuk leher dan perut.
Baca Juga
Anggota staf dan tamu kemudian bergegas ke atas panggung dan menahan tersangka, yang diidentifikasi sebagai Hadi Matar, 24 tahun, dari Fairview, New Jersey.
Seorang polisi negara bagian yang ditugaskan untuk mengaman acara tersebut menahannya, menurut Kepolisian Negara Bagian New York.
Kini polisi terus mempelajari lebih banyak informasi mengenai Hadi Matar dan motif menikam penulis novel kontroversial Ayat-Ayat Setan (The Satanic Verses) itu.
Matar baru-baru ini pindah ke New Jersey menurut sumber penegak hukum yang mengetahui penyelidikan tersebut.
Alamat terakhirnya yang terdaftar adalah di Fairview, sebuah wilayah Bergen County di seberang Sungai Hudson dari Manhattan. Pejabat FBI memdatangi ke rumah Matar Jumat (12/8/2022) malam.
Sumber mengatakan, Matar juga memiliki surat izin mengemudi palsu di wilayah New Jersey. Pria berusia 24 tahun itu ditangkap atas tuduhan kejahatan percobaan pembunuhan terhadap novelis tersebut dan serangan tingkat dua karena melukai moderator acara.