Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku mendapatkan bocoran dari sejumlah pihak yang belum pernah terungkap ke publik terkait dengan motif penembakan Brigadir J.
"Saya dapat [bocoran] hal-hal yang mungkin tidak pernah muncul di publik," katanya seperti dikutip dari akun YouTube KompasTV, Rabu (10/8/2022).
Dia menjelaskan motif penembakan Brigadir J yang diotaki Irjen Pol Ferdy Sambo termasuk kategori sensitif dan hanya boleh didengar orang dewasa.
Mahfud menyebutkan motif sensitif tersebut antara lain, dugaan pelecehan seperti membuka baju, perselingkuhan empat segi, hingga upaya pemerkosaan.
Dia menilai pengungkapan motif penembakan tersebut tidak menjadi ranahnya. Polisi, setelah proses rekonstruksi, adalah pihak yang berwenang membuka motif tersebut ke publik, sedangkan jaksa akan membuka faktanya di pengadilan.
"Kalau tanya ke saya nanti malah salah," ujarnya.
Baca Juga
Mahfud menilai pengawalan kasus tersebut sangat penting karena menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Polri. Terlebih ada dugaan yang mengarah ke Polri.
"Kalau ada orang mati terbunuh di rumah pejabat tinggi Polri, kemudian dugaan ke Polri dan tidak dibuka secara terang benderang, negara ini akan hancur," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menetapkan tersangka baru dalam kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Tiga orang tersangka, RE, RR dan KM. Tadi pagi dilaksanakan gelar perkara dan timsus telah menetapkan FS sebagai tersangka," ujar Listyo di Mabes Polri, Selasa (9/8/2022).
Adapun, keempatnya tersangkut pasal yang serupa yaitu pasal 340 subisider 338 jo pasal 55 dan 56 KHUP. Listyo Sigit juga mengatakan timsus masih mendalami motif yang mengakibatkan Brigadir J tewas.
“Motif masih di dalami dengan memeriksa beberapa saksi,” ujarnya.