Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan Korea Selatan (Korsel) Park Soon-ae menyatakan akan mengundurkan diri setelah usulan program untuk menurunkan standar usia masuk sekolah ditentang banyak pihak.
Dua pekan lalu, Soon-ae berencana menurunkan standar usia masuk sekolah, sebelumnya enam tahun menjadi lima tahun, pada awal 2025.
Dia mengatakan, rencana tersebut bertujuan untuk memperluas angkatan kerja, karena pelajar akan menyelesaikan pendidikan lebih awal. Namun, rencana tersebut membuat para orangtua dan guru menggelar rapat umum di depan kantor kepresidenan. Mereka menyerukan agar rencana Menteri Soon-ae dibatalkan karena anak lima tahun secara intelektual belum siap.
Selain itu, orangtua juga akan makin kesulitan mencari tempat pengasuhan anak.
"Saya bertanggung jawab atas semua kontroversi, termasuk reorganisasi sistem sekolah, dan itu semua salah saya," kata Park Soon-ae dalam konferensi pers saat mengumumkan pengunduran dirinya dilansir dari channelnewsasia.com, Senin (8/8/2022).
Kontroversi Soon-ae juga berdampak pada persepsi publik terhadap kinerja Presiden Korsel Yoon Suk-yeol.
Baca Juga
Tingkat kepercayan publik kepada Yoon turun menjadi 24 persen, terendah sejak dia menjabat pada Mei lalu, sesuai survei Gallup Korea.
Hasil survei menyatakan penunjukan menteri yang tak becus oleh Yoon jadi alasan terbesar kepercayaan publik menurun. Faktor lainnya yaitu kurangnya pengalaman, kualifikasi, dan pengambilan keputusannya yang sewenang-wenang serta sepihak.
Sebelumnya, menteri kesehatan pilihan Yoon juga telah mundur dari jabatannya setelah dituduh melaukan kesalahan.