Bisnis.com, JAKARTA - Intelijen pertahanan Inggris mengatakan Rusia ingin mengadakan referendum di wilayah Ukraina yang baru diduduki.
Otoritas yang ditempatkan Rusia di wilayah yang baru diduduki di Ukraina selatan berada di bawah tekanan yang meningkat dari Moskow dan mungkin bersiap mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia akhir tahun ini, kata Kementerian Pertahanan Inggris, Sabtu (30/7/2022) dikutip dari Aljazeera dan rferl.org.
"Otoritas lokal kemungkinan memaksa penduduk untuk mengungkapkan informasi pribadi untuk menyusun daftar pemilih," kata kementerian itu dalam pembaruan intelijen reguler.
Dikatakan, bahwa Rusia mengklasifikasikan daerah-daerah yang diduduki sebagai berada di bawah "administrasi sipil-militer" sementara.
Bulan lalu, pemerintahan militer yang didirikan Moskow di sekitar kota Kherson yang diduduki Ukraina mengatakan sedang bersiap untuk mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia.
Kherson, sebuah pelabuhan penting di Laut Hitam, telah sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia sejak awal Maret, hanya beberapa minggu setelah Moskow melancarkan invasi tanpa alasan ke Ukraina.
Baca Juga
Pada tahun 2014, Rusia secara ilegal mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina setelah referendum yang disengketakan yang secara luas diyakini dipalsukan, dengan hasil yang menunjukkan hampir 97 persen pemilih mendukung bergabung dengan Rusia.