Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Inggris Boris Johnson Mundur, Siapa yang Bakal Jadi Penggantinya?

Sejumlah nama dari partai Konservatif berpotensi menjadi pengganti Perdana Menteri Inggris yang akan mengundurkan diri.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali dari Parlemen di London, Inggris, pada Rabu (30/12/2020)./Bloomberg
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali dari Parlemen di London, Inggris, pada Rabu (30/12/2020)./Bloomberg

Liz Truss, Nadhim Zawawi, dan Rishi Sunak

Liz Truss

Truss merupakan favorit dari kalangan akar rumput partai Konservatif. Setelah menjadi Menteri Luar negeri sejak September, Truss telah menjadi tokoh terkemuka dalam tanggapan Inggris terhadap perang Rusia di Ukraina dan sekarang menangani negosiasi dengan UE mengenai hubungan pasca-Brexit

Sebelumnya, Truss mengonsolidasikan popularitasnya sebagai menteri perdagangan internasional, tugasnya termasuk menyetujui kesepakatan perdagangan dengan sejumlah negara.

Nadhim Zawawi

Menteri Keuangan baru Inggris Nadhim Zawawi merupakan pengusaha sukses. Sebelum masuk Parlemen pada 2010, pria berusia 55 tahun ini mendirikan perusahaan jajak pendapat YouGov dan menjabat selama lima tahun sebagai chief executive officer.

Zahawi membutuhkan waktu hingga 2018 untuk bergabung dengan jajaran menteri, tetapi tugas sebagai menteri vaksin yang mengawasi keberhasilan peluncuran vaksin virus corona di Inggris membuatnya mendapatkan pujian dan promosi ke kabinet sebagai menteri pendidikan pada September.

Meskipun pihak yang menentang Johnson beranggapan bahwa kesetiaan Zahawi membuatnya tidak cocok untuk memimpin partai, dia secara luas dianggap sebagai pasangan yang aman dan populer di kalangan akar rumput partai Tory.

Kedatangannya di Departemen Keuangan memberinya jalan untuk menuju basis itu melalui pemotongan pajak potensial yang telah dituntut oleh Konservatif tradisional selama berbulan-bulan. Tetapi dengan Inggris di tengah krisis biaya hidup, dia juga bisa disalahkan jika kebijakannya tidak memacu pemulihan.

Rishi Sunak

Sunak, yang mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada hari Selasa (5/7) menjadi favorit untuk menggantikan Johnson. Dia dipuji karena paket penyelamatan ekonomi Covid-19, termasuk program retensi pekerjaan yang mahal yang mencegah pengangguran massal.

Dilansir dari Gulf News, Sunak kemudian menghadapi kritik karena tidak memberikan dukungan biaya hidup yang cukup kepada rumah tangga. Pengungkapan tentang status pajak non-domisili istrinya yang kaya dan denda yang dia terima, bersama dengan Johnson, karena melanggar aturan penguncian Covid-19 telah merusak reputasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper