Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih dari 40 Pejabat dan Menteri Mundur, PM Inggris Boris Johnson di Ujung Tanduk

Jabatan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson Berada di ujung tanduk, namun dia ngotot menolak turun setelah lebih dari 40 menteri dan pejabat penting mengundurkan diri.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali dari Parlemen di London, Inggris, pada Rabu (30/12/2020)./Bloomberg
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali dari Parlemen di London, Inggris, pada Rabu (30/12/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Jabatan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson Berada di ujung tanduk, namun dia ngotot menolak turun setelah lebih dari 40 menteri dan pejabat penting mengundurkan diri.

Boris malah memecat Menteri Seketariss Negara Michael Gove yang  membuat pemerintahan Johnson terkunci dalam kebuntuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan kabinetnya sendiri.

Menteri Urusan Welsh, Simon Hart juga telah mengundurkan diri.

Johnson bertekad terus berjuang, meskipun para menteri kabinet senior, termasuk Menteri Dalam Negeri Priti Patel dan Menteri Perhubungan Grant Shapps, secara pribadi mendesaknya untuk mengundurkan diri.

Gove sebelumnya mengatakan kepada Johnson dalam pertemuan tatap muka, bahwa dia yakin posisinya tidak dapat dipertahankan mengingat jumlah anggota parlemen yang menentangnya semamin  banyak.

Dalam komentar yang pertama kali dilaporkan oleh Daily Mail, Gove mendesak Johnson untuk turun sambil membantunya mempersiapkan jawaban pertanyaan parlemen untuk perdana menteri.

Mantan menteri pendidikan itu terlihat absen dari kursinya di bangku depan saat Johnson menjawab pertanyaan dari anggota parlemen dan mengatakan Johnson tidak berniat mengundurkan diri.

Gove pernah mengakhiri masa jabatan pertama Johnson di kepemimpinan Partai Konservatif pada 2017 dengan meluncurkan kampanyenya sendiri, dan mengatakan Johnson tidak layak untuk pekerjaan itu.

Sebelumnya, dia menolak mengikuti Menteri Kesehatan Sajid Javid dan Menteri Keuangan Rishi Sunak yang mengundurkan diri terlebih dahulu pada Selasa malam, tetapi pada Rabu (6/7/2022) pagi, dia telah menarik dukungannya.

Seorang juru bicara Gove tidak membantahnya seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (7/7/2022).

Sebelumnya, dalam pidato pengunduran diri yang keras, Javid mendesak para menteri kabinet untuk mengikutinya dalam meninggalkan pemerintahan Johnson, dengan mengatakan: "Cukup sudah"

Berita intervensi Gove muncul tak lama setelah lima menteri mengundurkan diri bersama.

Belum pernah terjadi sebelumnya, lima menteri menandatangani surat pengunduran diri massal dengan mengatakan pemerintah “tidak dapat berfungsi” mengingat skandal baru-baru ini dan meminta perdana menteri untuk minggir.

Di antara para penandatangan adalah Neil O'Brien, Wakil  Sekretaris Negara, serta Kemi Badenoch, Menteri Komunitas yang dipandang sebagai bintang baru Konservatif.

Penandatangan lainnya adalah Alex Burghart, seorang Menteri Pendidikan Junior; Lee Rowley, Menteri Bisnis; dan Julia Lopez, dari Kementerian Budaya, Media, dan Olahraga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper