Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO: Lebih dari 6.000 Kasus Cacar Monyet Tersebar di 58 Negara

Lebih dari 6.000 kasus cacar monyet dilaporkan dari 58 negara hingga saat ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Inisiatif ini juga akan didukung oleh upaya bersama tiga lembaga untuk mengumpulkan dan membuat data yang kuat dan inklusif dapat diakses yang diperlukan untuk memandu respons yang efektif terhadap pandemi Covid-19. /WHO
Inisiatif ini juga akan didukung oleh upaya bersama tiga lembaga untuk mengumpulkan dan membuat data yang kuat dan inklusif dapat diakses yang diperlukan untuk memandu respons yang efektif terhadap pandemi Covid-19. /WHO

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 6.000 kasus cacar monyet atau monkeypox dilaporkan dari 58 negara hingga saat ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Terkait hal itu, Badan PBB tersebut akan mengadakan kembali pertemuan komite yang akan memberi saran untuk menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global, atau tingkat kewaspadaan tertinggi WHO.

Menurut rencana, pertemuan itu diadakan seminggu, mulai 18 Juli atau lebih cepat, kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers virtual dari Jenewa seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (7/7/2022).

Pada pertemuan sebelumnya, pada 27 Juni, komite memutuskan bahwa wabah, yang kasusnya meningkat di negara-negara Afrika sebelum menyebar secara global, belum menjadi darurat kesehatan.

"Saya terus khawatir dengan skala dan penyebaran virus di seluruh dunia," kata Tedros. Dia menambahkan, bahwa kurangnya pengujian berarti kemungkinan ada lebih banyak kasus yang tidak dilaporkan. Sekitar 80 persen kasus ada di Eropa.

Monkeypox, infeksi virus ringan yang menyebabkan gejala mirip flu dan penyakit kulit, telah menyebar ke seluruh dunia sejak awal Mei.

Tingkat kematian wabah sebelumnya di Afrika dari jenis yang saat ini adalah sekitar 1 persen. Hanya saja, sejauh ini wabah ini tampaknya kurang mematikan di negara-negara non-endemik.

Sekelompok peneliti mengungkapkan bahwa virus cacar monyet berkembang dengan lebih cepat dan lebih banyak dari yang diperkirakan selama ini.

Menurut studi baru yang dipublikasikan pada 24 Juni 2022 di jurnal Nature Medicine, peneliti menyebut virus itu mungkin lebih menular akibat puluhan mutasi baru.

Secara keseluruhan, mereka mencatat virus cacar monyet memiliki 50 mutasi baru yang tidak ditemukan pada sampel di tahun 2018 hingga 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper