Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengonfirmasi kasus lokal pertama infeksi monkeypox atau cacar monyet pada Rabu (6/7/2022).
Pasien pertama yang terjangkit merupakan pria berkebangsaan Malaysia berusia 45 tahun dan berdomisi di Singapura.
"Dia saat ini dirawat di National Center for Infectious Diseases (NCID) dan kondisinya stabil," kata MOH dalam keterangan resminya, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (7/7/2022).
Kementerian Kesehatan memastikan kasus cacar monyet ini merupakan kasus lokal pertama, tidak termasuk dengan kasus impor yang diumumkan pada 21 Juni sebelumnya.
Gejala pertama yang diderita pasien yaitu mengalami lesi kulit perut bagian bawah pada 30 Juni dan kemudian mengalami kelelahan disertai pembengkakan kelenjar getah bening pada 2 Juli.
Tak hanya itu, pada 4 Juli, pasien itu mengalami demam dan sakit tenggorokan. Kemudian, pria tersebut baru mencari perhatian medis sebagai tes pertamanya.
Baca Juga
"Ketika tes ini kembali negatif, dia kemudian dibawa ke NCID pada 6 Juli, dia diisolasi untuk penilaian lebih lanjut," ujar Kemenkes.
Adapun tiga kontak terdekat yaitu dua teman serumah dan satu kontak sosial telah diidentifikasi. Ketiganya dikarantina selama 21 hari sejak kontak terkahir dengan pasien.
Saat ini pelacakan kontak tengah diupayakan lebih lanjut. Menurut Kemenkes Singapura, sebagian orang yang terpapar dapat terinfeksi dengan gejala parah bahkan meninggal.
"Mereka yang rentan terhadap komplikasi adalah anak-anak, wanita hamil, atau individu dengan gangguan kekebalan," lanjutnya.
Bagi masyarakat umum, risiko terpapar wabah ini cukup rendah, sebab penularan memerlukan kontak fisik yang lama. Masyarakat diimbau menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi secara bertanggung jawab.
Kemenkes Singapura memastikan akan terus memantau situasi cacar monyet dengan cermat dan mengkalibrasi tindakan kesiapsiagaan dan respon sesuai kebutuhan.
"Hindari kontak dekat dengan orang lain yang diketahui atau diduga sakit dengan infeksi cacar monyet."
