Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara (Korut) mengancam akan memperkuat kekuatan militernya setelah Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Jepang sepakat melakukan kerja sama militer.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan bahwa kesepakatan militer trilateral antara AS, Korsel, dan Jepang merupakan bentuk konfrontasi ke Korut.
“[AS, Korsel, dan Jepang] telah mendiskusikan kerja sama militer yang berbahaya termasuk kerja sama latihan militer gabungan,” jelas Si Juru Bicara dikutip dari TheGuardian pada Minggu (3/7/2022).
Menurutnya, latihan militer gabungan yang dikepalai AS, terutama di wilayah Korsel, bisa dianggap sebagai upaya untuk menginvasi Korut. Meskipun demikian, AS dan Korsel berulang kali membantah tudingan tersebut.
Meskipun demikian, sang Jubir Kemenlu Korut tidak memerinci upaya Korut dalam memperkuat kekuatan militernya. Lebih jauh, dia menambahkan bahwa AS hanya memanfaatkan isu nuklir Korut sebagai alasan untuk memperkuat cengkeraman militer di kawasan Asia Pasifik.
Sebelumnya, pada 29 Juni 2022 dalam pertemuan NATO di Madrid, pemimpin negara dari AS, Korsel, dan Jepang duduk bersama untuk menyetujui kerja sama militer. Mereka sepakat bahwa perkembangan uji nuklir dan misil Korut sangat mengancam wilayah Asia Timur maupun dunia.
Baca Juga
Dalam pertemuan trilateral tersebut, Presiden AS Joe Biden mengaku sangat khawatir tentang rencana uji coba nuklir dan perkembangan rudal balistik Korut.