Bisnis.com, JAKARTA --Mesin politik mulai menderu sejak Partai NasDem mengumumkan 3 bakal calon presiden (capres) lebih dari sepekan yang lalu.
Ibarat orang pacaran, upaya penjajakan antara elite politik kian intens. Komunikasi politik terjadi saban hari. Ada sowan ke elite partai hingga blak-blakan cari mitra koalisi.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, misalnya, dia berkunjung ke Kantor DPP Partai NasDem untuk menemui Surya Paloh.
AHY sudah dua kali sowan ke Surya Paloh. Ini yang ketiga. Beberapa pekan lalu, AHY juga diajak bapaknya, Susilo Bambang Yudhoyono untuk menemui Ketua NasDem pada malam hari.
Sayangnya, tak jelas apa hasil pembicaraan antara kedua elite politik tersebut. Namun, yang menarik justru respons Surya Paloh yang meminta AHY tidak tergesa-gesa. Entah apa maksud tergesa-gesanya Surya Paloh, apakah ini terkait dengan lobi politik dari AHY atau ada maksud lain? Wallahualam.
Selain AHY, peristiwa politik yang menjadi perhatian khalayak adalah rapat kerja nasional (Rakernas) PDI Perjuangan (PDIP). Momen politik paling menarik selama penyelenggaraan rapimnas adalah ketika Ganjar Prabowo membacakan hasil rekomendasi rakernas.
Baca Juga
Salah satu substansi rekomendasi adalah penegasan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait penunjukkan capres dan cawapres. Banyak pihak menilai Ganjar sedang ditelanjangi PDIP dalam momen tersebut.
Berikut kilas balik momen politik sepekan terkahir, Senin 20 Juni 2022 hingga Sabtu 26 Juni 2022 yang dirangkum Bisnis:
1. Rapimnas PKS
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar PKS pada Senin, (20/6/2022) membicarakan arah koalisi dan penentuan calon presiden untuk Pilpres 2024.
Ketua DPP PKS Bidang Humas Ahmad Mabruri mengatakan PKS nantinya akan menentukan kriteria calon presiden bersama dengan koalisi yang dijadikan mitranya.
"Bisa saja capres-cawapres yang diusung koalisi yang nanti diikuti PKS kriterianya menyesuaikan dengan visi koalisi yang terbangun. PKS masih terbuka dengan semua kemungkinan termasuk dengan semua partai politik dalam menentukan mitra koalisi," sebut Mabruri dilansir dari laman resmi PKS, Senin (20/6/2022).
Rapimnas PKS tersebut lebih fokus pada pembahasan persiapan PKS dalam penjajakan koalisi Pilpres termasuk persiapan Pemilihan Anggota Legislatif 2024.
Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menentang wacana masa jabaran presiden selama 3 periode. Pasalnya, hal tersebut dapat membuat demokrasi semakin mundur ke belakang.
Ia juga mengapresiasi mekanisme internal partai NasDem yang telah menjaring nama-nama capres yang akan diusung pada Pilpres 2024.
2. Sikap Mega di Rakernas PDIP
Rakernas II PDIP belum menghasilkan bacapres 2024 yang diusung. Pasalnya, nama calon presiden masih ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengaku masih ingin menyembunyikannya.
Meski begitu, ia mengaku keputusan terkait pemilihan capres PDIP masih dalam perhitungan dan pertimbangan yang mendalam.
Megawati dalam Rakernas tersebut menekankan kadernya untuk tidak melakukan manuver politik dan tidak menyebut istilah 'koalisi' melainkan kerja sama.
"Kalian siapa yang berbuat manuver-manuver keluar! Tidak ada di dalam PDIP itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver!" tegas Mega.
Terkait kerja sama politik, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan akan membuka lebar komunikasi politik dan kerja sama dengan partai lain. Namun, ia menutup pintu untuk PKS dan menyebut sulit bertemu dengan Demokrat.
Kehadiran Ganjar Pranowo dalam rakernas tersebut juga disoroti pasalnya namanya muncul dalam Bacapres NasDem. Namun, Ganjar memastikan bahwa dirinya akan manut dengan perintah Megawati.
"Kalau partai kan keputusannya hasil kongres di Bu Mega, semua pasti diminta sudah satu tegak lurus pada satu keputusan Bu Mega, di PDIP gak ada diskusinya itu, karena mandat kongres sudah diberikan," paparnya.
3. Agus Harimurti Yudhoyono Sowan ke Surya Paloh
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengunjungi Ketua Umum NasDem Surya Paloh, pertemuan tersebut merupakan yang ketiga kalinya.
Tak heran, momen ini disebut memicu analisa terkait peluang koalisi antara NasDem dan Demokrat. Bahkan, Surya Paloh mengatakan koalisi keduanya berpeluang sangat besar. Namun, hingga saat ini masih belum ada kesepakatan resmi terkait hal tersebut.
"Jadi koalisi itu belum tercapai. Belum ada itu. Mencoba melihat-lihat, mendengarkan pikiran-pikirannya, termasuk kita juga tidak membahas masalah pemilu-pemilu yang ada dalam negeri kita," katanya.
AHY mengaku tidak akan buru-buru untuk berbicara soal koalisi. Ia ingin menikmati proses komunikasi antara keduanya.