Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI Budi Sylvana mengumumkan penggunaan layanan kesehatan aplikasi TeleJamaah untuk memantau kondisi jemaah di kloter haji 2022.
Melihat dari banyaknya jemaah dengan risiko tinggi penyakit komorbid, dia mengatakan untuk pertama kalinya pihak Kemenkes RI membekali jemaah dengan layanan kesehatan berbasis teknologi.
"Pertama kali kita akan gunakan aplikasi TeleJamaah, kemudian tele petugas ya akan mengekseskusi layanan kesehatan untuk jamaah, dan wristband semacam smart watch untuk jemaah yang berisiko tinggi," ujarnya, Senin (2/6/2022).
Sehingga jemaah yang berisiko tinggi tahun ini akan langsung dimonitor oleh petugas melalui sistem tersebut. Dengan harapan hal tersebut dapat lebih efektif untuk pelaksanaan haji di lapangan.
Sebelumnya, diketahui untuk kloter haji pertama akan diberangkatkan pada 4 Juni 2022 mendatang. Persyaratan yang harus dipenuhi jemaah dan seluruh petugas di lapangan yaitu wajib menunjukkan hasil PCR negatif 72 jam sebelum keberangkatan.
"Jemaah yang hasil PCR-nya belum keluar dari 72 jam itu maka tidak akan diberangkatkan, jadi waktunya harus kita perhitungkan," katanya.
Baca Juga
Terkait pemeriksaan kesehatan jemaah, dari total 100.051 yang mendapat kuota tahun ini, sebanyak 95.702 jemaah atau 95,7 persen jemaah dinyatakan siap untuk diberangkatkan.
Sementara vaksinasi COVID-19, per hari ini jemaah haji Indonesia yang sudah memenuhi vaksinasi dosis lengkap total sudah 95 persen.
"Untuk vaksin meningitis, karena sifatnya mandatory, saat ini sudah 95,7% jemaah haji. Jika ada jemaah yang belum memenuhi, tidak bisa diberangkatkan karena bersifat mandatory dari pihak Saudi," lanjutnya.
Selain itu, akan ada 776 petugas mencakup spesialisasi penyakit dalam, paru, penyakit jantung dan pembuluh darah, ortopedi, syaraf, bedah umum, kedokteran jiwa (psikiater), mikrobiologi klinik, dan lainnya.
"Saat ini, kami sudah mengirim 18 ton untuk 173 item obat dan 45 perbekalan kesehatan haji. Prosesnya saat ini sedang proses clearance untuk keluar dari Bea Cukai Jeddah," paparnya.
Kemenkes juga mendistribusikan 100 ribu paket tas untuk jemaah berisi masker kain, masker medis, koralite, botol semprot, plester, tisu basah, kantong kencing, dan handsanitizer.