Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia vs Ukraina, Joe Biden Kirim Roket Canggih Bantu Ukraina

Presiden AS Joe Biden mengirimkan bantuan sistem roket canggih dan paket keamanan senilai US$700 juta ke Ukraina.
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengirimkan sistem roket jarak jauh ke wilayah Kyiv. Hal ini dilakukan melihat kondisi pasukan Rusia yang sudah menguasai sebagian besar kota Sievierdonetsk. 

Dilansir The Guardian, Rabu (1/6/2022), roket artileri mobilitas tinggi jarak jauh ini merupakan bagian dari bala bantuan keamanan senilai USD 700 juta dari AS atas permintaan para pemimpin Ukraina. 

Sebelumnya, pasukan Rusia sempat terkendala dalam melakukan penyerangan akibat adanya pabrik kimia di wilayah Sievierdonetsk, Donbas. Serangan pun sempat tidak mengalami kemajuan pesat di wilayah tersebut. 

Namun, keraguan tersebut tetap dilakukan Rusia hingga baru-baru ini Presiden Ukraina Zelensky mengecam aksi pengeboman pabrik kimia di wilayah tersebut.

"Mengingat adanya produksi kimia skala besar di Sievierodonetsk, serangan tentara Rusia di sana, termasuk pengeboman udara, ini sungguh sangat gila," katanya dikutip dari The Guardian, Rabu (1/6/2022).

Di samping itu, Joe Biden juga mengatakan akan mengirim militer yang dapat membantu pasukan Ukraina lebih tepat menyerang sasaran utama. Adapun bantuan keamanan yang dikirim Biden mencakup helikopter, sistem senjata anti-tank Javelin, kendaraan taktis, suku cadang, dan lainnya.

Sievierdonetsk sendiri merupakan wilayah penting bagi Rusia untuk merebut Dobas secara keseluruhan. Kota yang terletak 90 mil bagian selatan perbatasan Rusia ini merupakan area terakhir di bawah kendali pemerintah Ukraina wilayah Donbas Luhansk. 

Untuk diketahui, Vladimir Putin pun telah berulang kali memperingatkan pihak Barat agar tidak mengirimkan senjata lebih besar ke Ukraina. Bahkan, dia melakukan panggilan telepon kepada pemimpin Prancis dan Jerman untuk tidak mengirimkan senjata berat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper