Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta dukungan Eropa bagi pertahanan Ukraina agar krisis pangan tidak terjadi di dunia.
Dilansir dari laman resmi pemerintah Ukraina, Selasa (31/05/22), Rusia telah memblokir pelabuhan Ukraina di Laut Hitam dan merebut bagian dari pantai Laut Azov. Hal itu membuat Ukraina tidak dapat mengekspor 22 juta ton biji-bijian yang sudah ada di gudang.
Stok tersebut adalah volume yang akan memasuki pasar luar negeri dan blokade Rusia terhadap ekspor ini membuat situasi tidak stabil dalam skala global. Akibatnya, harga makanan berpotensi melonjak di berbagai negara. Bahkan, berpotensi menimbulkan kelaparan di Afrika, Asia, dan beberapa negara Eropa.
Zelensky juga menuding krisis pangan ini merupakan tujuan dari para pemimpin Rusia.
"Mereka sengaja membuat masalah ini, sehingga seluruh Eropa menghadapi kesulitan, serta Ukraina tidak menerima miliaran dolar untuk ekspornya," katanya.
Di sisi lain, sambungnya, Rusia berdalih sanksi negara-negara Barat kepadanya justru memperbuk krisis global.
Baca Juga
"Seolah-olah mereka diduga ingin mencegah krisis, tetapi sanksi diduga menghalangi mereka. Jelas bahwa mereka berbohong, seperti biasa," imbuhnya.
Dia beralasan, industri makanan Rusia tidak terhalang oleh sanksi dan di wilayah pendudukan Ukraina, Rusia telah mencuri setidaknya setengah juta ton biji-bijian dan sekarang mencari cara untuk menjualnya secara ilegal di suatu tempat.