Bisnis.com, JAKARTA -- Pasukan Rusia berhasil melakukan demiliterisasi wilayah Mauriupol seminggu setelah di wilayah selatan Ukraina itu jatuh ke tangan Rusia. Mariupol juga telah selesai dibebaskan dari ranjau yang ditanam nasionalis Ukraina.
Operasi militer tetap berlanjut hingga hari ini, Rabu (25/5/2022) dimana Angkatan Bersenjata Federasi Rusia meluncurkan Rudal jarak jauh melalui udara dan laut dengan presisi tinggi di kota Zaporozhye.
Hantaman rudal tersebut menghancurkan bengkel produksi pabrik Motor Sich, yang merupakan tempat produksi mesin pesawat untuk penerbangan tempur Angkatan Udara Ukraina, termasuk drone.
Rudal berbasis udara presisi tinggi itu setidaknya menghantam tiga pos komando, termasuk pos komando brigade mekanik ke-14, pusat komunikasi di wilayah Vyrubova Bahkmut, dan pusat teknik radio Angkatan Bersenjata Ukraina.
Sejumlah wilayah pemukiman pun terkena imbasnya yaitu di wilayah Dneprovsky dan Mykolaiv. Tak sampai disana, rudal juga meluluh lantahkan pusat logistik brigade infanteri bermotor ke-72 di daerah Soledad, dua pangkalan bahan bakar, dua pos radar pertahanan udara dan peralatan militer, serta 16 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer Angkatan Bersenjata Ukraina.
Tentara Rusia juga melancarkan serangan operasional taktis. Serangan itu menghancurkan dua depot senjata roket, artileri dan amunisi, markas besar pertahanan teritorial di pemukiman Soledad, beserta 46 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer.
Baca Juga
Penghabisan area dan alat tempur di sejumlah wilayah Ukraina tersebut merupakan imbas dari serangan udara. Hal ini menyebabkan lebih dari 300 nasionalis terbunuh dan 46 unit peralatan militer dinonaktifkan.
Di tempat lain, Rusia menembak jatuh satu helikopter Mi-8 milik Angkatan Udara Ukraina melalui sistem pertahanan udara Rusia. Serangan tersebut juga menahan 11 drone Ukraina hingga ditembak jatuh di udara.
Hingga saat ini, pasukan pengirim rudal dan artileri Rusia terhitung telah menghantam 51 pos komando Angkatan Bersenjata Ukraina, 385 area konsentrasi tenaga dan peralatan militer, serta 53 unit artileri dan mortir dalam posisi menembak.
Sejak awal operasi militer khusus, operasi militer Rusia telah menghancurkan 178 pesawat, 126 helikopter, 1.006 drone, 322 sistem rudal anti-pesawat, 3.258 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 430 peluncur roket ganda, 1.671 meriam dan mortir artileri lapangan, serta 3.155 unit kendaraan militer khusus