Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menegaskan, bahwa pihaknya akan melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina meski ada sanksi dan peningkatan bantuan dari Barat untuk Kiev,Selasa (24/5/2022).
"Kami akan melanjutkan operasi militer khusus sampai seluruh tujuan tercapai, terlepas dari bantuan besar-besaran dari Barat untuk Kiev, serta tekanan sanksi terhadap Rusia," seperti dilansir media setempat, mengutip Shoigu dalam pertemuan Dewan Menteri Pertahanan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif.
Shoigu menambahkan bahwa Rusia sengaja memperlambat serangannya di Ukraina untuk menghindari korban warga sipil.
Baca Juga
"Rezim senyap sedang diterapkan dan koridor kemanusiaan sedang dibuat untuk pengevakuasian warga sipil dari permukiman terdekat," katanya.
Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari 2022.