Bisnis.com, JAKARTA - Pihak militer Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa Korea Utara (Korut) telah menembakkan tiga rudal, termasuk rudal jarak jauh ke laut lepas pantai timurnya.
Peluncuran senjata itu dilakukan beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakhiri kunjungan pertamanya di Asia seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (25/5/2022).
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal-rudal itu ditembakkan dari daerah Sunan di ibu kota Pyongyang, terbang menuju perairan lepas pantai timur Utara antara pukul 06.00 dan 07.00 pada hari ini.
Mereka mengatakan bahwa salah satu yang dianggap sebagai rudal balistik antarbenua terbang sejauh 360 kilometer pada ketinggian maksimum 540 kilometer.
Sementara itu, Pejabat Jepang mengatakan rudal tampaknya telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif negara itu. Mereka juga menyatakan tidak ada laporan kerusakan pada kapal atau pesawat hingga saat ini.
Presiden baru Korea Selatan, Yoon Suk-yeol mengutuk tes rudal tersebut setelah pertemuan Dewan Keamanan Nasional kemarin. Kantor Kepresidenan Korsel mengatakan, peluncuran rudal menjadi provokasi yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB selain meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan di Asia timur laut.
Baca Juga
Yoon, yang dilantik awal bulan ini, bersumpah untuk bersikap keras terhadap Pyongyang setelah lima tahun diplomasi yang gagal.
Kantor berita Yonhap mengatakan militer Korea Selatan telah memobilisasi sekitar 30 pesawat tempur F-15K sebagai tanggapan atas peluncuran tersebut.
Adapun, Korea Utara telah melakukan 17 peluncuran rudal tahun ini, termasuk uji coba rudal balistik antarbenua dalam jarak penuh untuk pertama kalinya sejak 2017.
Peluncuran itu bisa menjadi tanggapan atas kesepakatan antara Biden dan Yoon untuk membahas perluasan latihan militer AS-Korsel yang dianggap Korea Utara sebagai latihan untuk invasi.