Bisnis.com, JAKARTA - Reformasi sudah menginjak usia ke-24 sejak digulirkan 21 Mei 1998 silam. Banyak peristiwa sejarah yang lahir dari peristiwa tersebut sehingga membuat bulan Mei dan Reformasi terus dikenang.
Ketua Bapilu Partai Buruh Ilhamsyah mengatakan, reformasi memberikan kebebasan relatif di bidang politik, misalnya kebebasan berserikat, berpolitik atau mengeluarkan pendapat.
"Tepat setelah Reformasi, Partai Buruh didirikan dan hanya disokong 1 organisasi serikat buruh yang diinisiasi oleh mendiang Mochtar Pakpahan. Ini merupakan uji coba pertama kekuatan kelas pekerja di era demokrasi," ujarnya, Jumat (20/5)
Setelah mati suri, 5 Oktober 2021 lalu Partai Buruh kembali dihidupkan dengan merangkul 11 organisasi gerakan, mulai dari buruh, tani, perempuan, mahasiswa dan lainnya.
Menurut Ilhamsyah, dalam momen memperingati 24 tahun Reformasi, Partai Buruh menyampaikan pandangan di antaranya mengucapkan terima kasih dan hormat setinggi-tingginya kepada para pejuang Reformasi, terutama yang sudah gugur dan hilang.
“Berkat jasa mereka, saat ini buruh dan rakyat kecil punya ruang untuk mengekspresikan kepentingan-kepentingan ekonomi dan politiknya secara terbuka, termasuk dengan membentuk parpol,” kata Ilhamsyah.
Baca Juga
Partai Buruh sebagai anak kandung Reformasi, lanjut Ilhamsyah, akan terus mendorong tercapainya cita-cita Reformasi, yakni terwujudnya demokrasi, keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.
Dalam momentum 24 tahun Reformasi ini, Partai Buruh mendesak agar Pemerintah Jokowi segera menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM selama periode perjuangan Reformasi.
“Paling pertama dengan menuntaskan pengungkapan kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis, pemerkosaan massal etnis Tionghoa, penembakan Semanggi, kasus Kudatuli, kasus Marsinah dan kasus Santa Cruz di Timor Leste,” jelas Ilhamsyah.
Bagi Partai Buruh, saat ini cita-cita Reformasi terlihat makin kabur sehingga harus kembali dikawal dan diluruskan demi Indonesia yang lebih baik.