Bisnis.com, JAKARTA – PAN, Golkar, dan PPP membentuk koalisi jelang pemilihan presiden 2024. Dipastikan masih menjadi bagian pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan tidak ada agenda terselubung.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa saat ini partai yang lolos ambang batas parlemen saling mendekatkan diri dan melakukan lobi-lobi politik.
“Gunanya untuk penjajagan berkoalisi atau menggabungkan partai politik sebagai syarat di pemilu presiden 2024,” katanya melalui pesan instan kepada wartawan, Minggu (15/5/2022).
Viva menjelaskan bahwa dalam proses politiknya, akan mengerucut bagaimana komposisi koalisi atau format gabungan partai pengusung pasangan calon capres-cawapres.
Gabungan partai dengan nama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu, tambah Viva, terbentuk dari adanya persamaan cita-cita untuk menunaikan janji kemerdekaan. Ini sebagaimana termaktub di pembukaan UUD 1945 melalui jalan demokrasi konstitusional.
Cita-cita itu diturunkan ke dalam platform yang memperjuangkan politik gagasan, ide, dan pemikiran sebagai landasan prinsip melalui proses-proses politik yang mencerdaskan, menggembirakan, mensejahterakan, memakmurkan, dan berkeadilan.
“KIB ini adalah bagian dari Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Oleh karena itu dalam rencana kerja selanjutnya dipastikan akan bertanggungjawab untuk dapat meningkatkan kinerja pemerintahan,” jelasnya.
Viva menuturkan bahwa kesetiaan KIB kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak usah diragukan.
“Tidak ada agenda politik tersembunyi atau terselubung. Semua serba transparan alias terang-benderang,” ucapnya.
Apabila ketua umum Golkar dan PPP menjadi menteri di era Jokowi-Ma’ruf. Lalu ditegaskan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahwa partainya berkomitmen menjadi bagian koalisi pemerintah sampai setelah pemilu 2024.
“Koalisi KIB adalah koalisi lahir batin karena banyak mempertemukan cita-cita dan gagasan politik untuk membangun peradaban Indonesia ke depan,” terang Viva.