Bisnis.com, JAKARTA – Platform media sosial Twitter resmi digenggam oleh orang paling kaya di dunia, Elon Musk. Seiring dengan transaksi tersebut, aplikasi media sosial besutan eks presiden Amerika Serikat Donald Trump, Truth Social, diam-diam bangkit.
Truth Social diluncurkan Trump pada Februari 2022 usai dirinya terusir secara permanen dari Twitter akibat cuitannya yang dinilai kontroversial.
Mengintip tampilan app store Amerika Serikat, Truth Social menduduki peringkat pertama aplikasi media sosial yang paling banyak diunduh, disusul oleh Twitter di peringkat kedua.
Mengutip laman Fast Company, Selasa (3/5/2022), Mobile Insights Strategist SensorTower Stephanie Chan mengatakan, per hari Minggu (25/4/2022) aplikasi Truth Social menduduki peringkat 52 secara global, dan Twitter di posisi 39.
Kebangkitan Truth Social yang tiba-tiba menjelang perpindahan tangan Twitter ke dalam genggaman Elon Musk ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, masalah teknis dalam aplikasi Truth Social akhirnya bisa diselesaikan.
Sementara itu, Donald Trump juga sempat mencetuskan opininya kepada Americano Media terkait Twitter yang saat itu dikabarkan sedang ditawar Elon Musk.
Baca Juga
“Twitter menjadi sangat membosankan. Mereka telah menyingkirkan banyak suara bagus di Twitter, banyak suara konservatif mereka," ujar Trump kepada Americano Media, (14/4/2022).
Truth Social telah diunduh lebih dari 1,4 juta kali sejak pertama dirilis. Berdasarkan pantauan Bisnis, Truth Social di App Store mendapatkan rating 4,2 oleh sekitar 56.600-an pengguna yang memberikan penilaian.
Ironisnya, meski Truth Social mengusung slogan kebebasan berbicara yang terbuka, bebas, dan jujur tanpa diskriminasi terhadap ideologi politik, faktanya salah seorang reporter Washington Post, Taylor Lorenz, tercatat disuspend oleh Truth Social setelah mengungkap identitas akun Twitter beraliran konservatif, @LibsOfTikTok.
Saham perusahaan dibalik Truth Social, Digital World Acquisition Corp. (DWAC) juga tercatat mengalami peningkatan usai Trump mencuitkan frasa perdananya di Truth Social, (21/4/2022).
Melansir Market Watch, DWAC mengumumkan akan membeli perusahaan induk Truth Social yakni Trump Media & Technology Group untuk menyaingi Twitter Inc.