Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat akan segera membuka kembali Kedutaan Besarnya di Ukraina dan menjanjikan lebih banyak bantuan militer seiring dengan keberhasilan negara itu dalam menahan laju invasi Rusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan bahwa fakta bahwa Amerika Serikat kembali datang ke ibukota Ukraina sebagai bukti sebagai dukungan atas kegigihan Ukraina dalam memaksa Moskow mundur dari serangan ke Kyiv.
"Apa yang telah Anda lakukan dalam memukul mundur Rusia dalam pertempuran di Kyiv sangat luar biasa dan terus terang menginspirasi seluruh dunia," kata Austin kepada Presiden Volodymyr Zelensky dalam sebuah pertemuan dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (26/4/2022).
Sementara itu, Blinken memuji pencapaian Ukraina dalam menahan agresi Rusia yang sangat masif dan mengerikan.
“Dalam hal tujuan perang Rusia, Rusia telah gagal dan Ukraina telah berhasil,” katanya.
Austin menambahkan, bantuan yang diberikan AS kepada Ukraina bertujuan untuk memastikan bahwa Rusia tidak kembali melancarkan serangan dalam upayanya menginvasi Ukraina.
Adapun, perang yang berlangsung selama 2 bulan telah menewaskan dan melukai ribuan orang serta membuat banyak kota hancur. Invasi ini juga disebut telah membuat lebih dari lima juta orang mengungsi ke luar negeri.
Baca Juga
Lebih lanjut, para pejabat AS juga mengatakan bahwa pihaknua menjanjikan bantuan senilai US$713 juta dalam bentuk bantuan baru untuk Ukraina dan negara-negara lain di kawasan yang dipandang berpotensi rentan terhadap ancaman Rusia.
Tambahan bantuan militer senilai US$322 juta untuk Ukraina akan membuat total bantuan keamanan AS sejak invasi dimulai mencapai sekitar US$3,7 miliar.
Sementara itu, Duta Besar Rusia di Washington mengatakan Moskow telah mengirim nota diplomatik yang menuntut penghentian pengiriman senjata AS ke Ukraina.