Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Eddy Soeparno, Sekjen PAN yang Disomasi Ade Armando

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno disomasi dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando karena tuduhan penistaan agama.
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno./JIBI-Endang Muchtar
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando melalui kuasa hukumnya melayangkan somasi ke Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno terkait cuitannya soal penistaan agama yang dituduhkan pada Ade Armando.

Kuasa hukum Ade Armando, Muannas Alaidid menyatakan bahwa somasi terhadap Sekjen PAN Eddy Soeparno merupakan permintaan Ade Armando.

“Benar [Ade Armando meminta langsung melakukan somasi],” kata Muannas saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (18/4/2022).

Muannas meminta Eddy menghapus cuitannya dan meminta maaf kepada Ade melalui Twitter. Waktu yang diberikan adalah 3x24 jam.

Bila dalam kurun waktu tersebut tak ada iktikad baik, dia berencana melayangkan gugatan pidana dan perdata kepada Eddy.

Lantas, seperti apa sosok Eddy Soeparno, Sekjen PAN yang disomasi Ade Armando?

Bernama lengkap Eddy Dwiyanto Soeparno, merupakan Sekjen PAN selama dua periode, yaitu 2015-2020 dan 2020-2025. Eddy merupakan putra almarhum M. Soeparno yang merupakan Direktur Utama Garuda 1988-1992.

Dikutip dari berbagai sumber, pria kelahiran Jakarta 6 Mei 1965 ini menghabiskan masa masa pendidikan dari SD hingga SMA di beberapa negara, yaitu Jerman, Thailand, dan Belanda. Ini harus dilakukan karena mengikuti tugas ayahnya.

Adapun, pendidikan perguruan tinggi dia habiskan di Tanah Air. Dia mengambil Jurusan Hukum Internasional Fakultas Hukum di Universitas Indonesia (UI). Gelar magister juga diambil di kampus yang sama.

Karier Eddy dimulai pada 1989 di bidang keuangan. Dia pernah menjabat sebagai Manajer Capital Markets Jardine Fleming & Co Ltd., Hong Kong dan Senior Manager Head of Corporate Finance Credit Lyonnais Indonesia.

Pada 2000 hingga 2004, Eddy menjadi Director and Head of Energy Indonesia ABN AMRO Bank. Setelah itu, dia menangani bidang investment banking HSBC di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Kemudian Eddy melanjutkan karier sebagai Direktur Investment Banking Group Asia Pacific Merrill Lynch Indonesia pada 2005 sampai 2008. Setahun kemudian, dia menjadi Chief Financial Officer PT Bakrie & Brothers Tbk.

Di perusahaan milik Bakrie tersebut Eddy memutuskan terjun ke dunia politik. Kariernya bisa dikatakan bermula saat menjadi tim sukses salah satu pendiri PAN Amien Rais pada kampanye pemilihan presiden 2004. Setahun kemudian, dia dipercaya menjadi sekjen di partai berlambang matahari putih tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper