Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Ukraina, Perundingan Presiden Macron dan Putin Gagal Capai Terobosan

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Pesiden Rusia Vladimir Putin gagal mencapai terobosan dalam pembicaraan maraton di Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Pesiden Rusia Vladimir Putin gagal mencapai terobosan dalam pembicaraan maraton di Kremlin untuk menghentikan rencana serangan Rusia ke Ukraina.

Setelah lima jam negosiasi, Macron memperingatkan bahwa kedua belah pihak perlu bekerja cepat untuk menghindari risiko eskalasi.

“Saat ini ketegangan meningkat dan risiko destabilisasi meningkat,” kata Macron seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (8/2/2022).

Menurutnya, Rusia maupun Eropa tidak menginginkan kekacauan atau ketidakstabilan, ketika negara-negara telah menderita epidemi Virus Corona sehingga  perlu menyepakati langkah-langkah konkret.

Macron akan melakukan perjalanan ke Kyiv pada hari ini. Dia akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy.

Namun, demikian ada beberapa tanda kemajuan dari pembicaraan yang diadakan selama makan malam itu.

Tanpa membahas secara spesifik, Putin mengatakan mungkin akan mempertimbangkan “sejumlah proposal dan ide [Macron] … untuk meletakkan dasar bagi langkah Rusia selanjutnya.”

Tetapi dia juga mengecam kebijakan pintu terbuka NATO, dengan mengatakan itu hanya menguntungkan Amerika Serikat.

juga tampaknya mengecam Zelenskiy dengan mengatakan bahwa Rusia siap menawarkan suaka politik kepada saingannya Petro Poroshenko, yang telah didakwa dengan pengkhianatan atas dugaan keterlibatannya dengan membiayai separatis yang didukung Moskow.

“Saya percaya [Poroshenko] membuat banyak kesalahan,” kata Putin.

Dia mengatakan tuntutan atas pengkhianatan itu berlebihan oleh kepemimpinan yang berkuasa. Karena itu dia siap memberikan suaka kepada orang-orang seperti Poroshenko di Rusia.

Saat keduanya bertemu, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa Putin telah "menambah kemampuan pasukannya di sepanjang perbatasan dengan Ukraina dan di Belarusia.

Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Rusia telah memiliki lebih dari 70 persen pasukan yang dibutuhkannya untuk melancarkan serangan ke Ukraina.

Beberapa analis mengatakan mereka yakin Kremlin mengulur waktu untuk membangun kekuatan dalam negosiasi dengan para pemimpin Barat.

Macron telah memperingatkan agar tidak mengharapkan "keajaiban" dalam pembicaraannya dengan Vladimir Putin.

Presiden Prancis optimistis tentang peluang menemukan kompromi atas keamanan Eropa untuk membujuk Putin agar tidak memerintahkan invasi, tetapi, setibanya di Moskow pada Senin (7/2/2022), Macron berusaha mengecilkan harapan itu.

“Kami hanya dapat mencegah beberapa hal dalam jangka pendek,” katanya di Moskow, tetapi menambahkan bahwa dirinya tidak berpikir ada kemenangan jangka pendek.

“Saya tidak percaya pada keajaiban spontan. Ada banyak ketegangan,” tambah Macron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper