Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atlet China Kelahiran AS Dibully di Olimpde Beijing 2022

Atlet China kelahiran California Amerika Serikat (AS) Zhu Yi diserang di media sosial China (Weibo) akibat terjatuh dalam ajang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Seorang perempuan melintas di dekat logo Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing saat tur obor di Universitas Telekomunikasi dan Pos Beijing, Beijing, China, Kamis (9/12/2021)./Antara-Reuters
Seorang perempuan melintas di dekat logo Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing saat tur obor di Universitas Telekomunikasi dan Pos Beijing, Beijing, China, Kamis (9/12/2021)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemain papan selancar China (skater) kelahiran California Amerika Serikat (AS) Zhu Yi diserang di media sosial China (Weibo) akibat terjatuh dalam ajang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan menggeser klasemen sementara posisi China di ajang internasional itu.

Dalam beberapa jam saja, insiden yang melanda atlet papan selancar merusia 19 tahun itu telah memicu pembulian melalui tagar "Zhu Yi telah jatuh" dengan 200 juta tampilan di akun Wibo, semacam Twitter-nya China.

Banyak yang mempertanyakan mengapa Zhu, seorang skater kelahiran Amerika, dipilih untuk mewakili China dengan mengorbankan seorang atlet yang lahir di negara tersebut.

"Ini sangat memalukan," menurut sebuah komentar dengan 11.000 komentar.

Pada Minggu (6/2/2022) malam, tagar itu tampaknya telah disensor dengan alasan yang tidak jelas.

Zhu adalah orang pertama yang bertanding pada hari kedua pertandingan papan selancar secara beregu. Saat meluncur ke gelanggang es dia mendapatkan sorakan keras dari sebagian besar warga China di Stadion Indoor Capital Beijing.

Akan tetapi, dia jatuh dan menabrak dinding setelah lompatannya gagal dalam gaya kombinasi pembukaan dan melewatkan lompatan lain yang berakhir dengan skor terendah dari acara tersebut.

Akibatnya, posisi China merosot dari tempat ketiga ke urutan kelima dalam klasemen meski posisi itu  cukup untuk maju ke babak kompetisi berikutnya.

"Saya kesal dan sedikit malu," kata Zhu seusai pertandingan sambil menyeka air matanya.

Banyak Tekanan

Dia mengaku banyak tekanan, karena semua orang di China terkejut dengan pemilihan dirinya untuk tunggal putri. Dia mengatakan hanya benar-benar ingin menunjukkan kepada mereka apa yang bisa dilakukan, tapi sayangnya dirinya gagal.

Sejumkah atlet Cina menghadapi tekanan besar untuk mendapatkan hasil di Olimpiade karena jumlah medali pada event sebelumnya yang disebut-sebut oleh Pemerintah Cina sebagai tanda kekuatan nasional.

Pada masa lalu, banyak yang menghadapi reaksi buruk karena penampilan yang buruk.

Zhu termasuk di antara setidaknya 12 atlet kelahiran asing yang direkrut oleh China dalam beberapa tahun terakhir dalam upaya untuk meningkatkan jumlah medali di Olimpiade Musim Dingin. Tetapi serangan terhadapnya juga dihadapi para atlet naturalisasi yang bersaing di bawah bendera China.

Lahir di Los Angeles dari keluarga imigran China, Zhu memutuskan untuk bersaing di negara asalnya pada 2018 dan melepaskan kewarganegaraan AS. Dia juga mengubah namanya dari Beverly Zhu menjadi Zhu Yi.

Tetapi dia telah menghadapi kritik di China karena tidak dapat berbicara bahasa Mandarin dengan lancar.

"Tolong biarkan dia belajar bahasa Cina terlebih dahulu, sebelum dia berbicara tentang patriotisme," kata seorang pengguna Weibo seperti dikutip CNN.com, Senin (7/2/2022).

Ayah Zhu, Zhu Songchun, adalah seorang ilmuwan kecerdasan buatan pemenang penghargaan. Dia kuliah di University of California, Los Angeles pada tahun 2020.

Serangan terhadap Zhu sangat kontras dengan popularitas besar Eileen Gu kelahiran California, seorang atlet ski gaya bebas yang juga bersaing untuk China.

Gadis berusia 18 tahun itu memikat publik China dengan bahasa Mandarin yang fasih dan keakraban dengan budaya Tiongkok dan setelah tumbuh dewasa di menghabiskan liburan musim panas di Beijing.

Dia menjadi wajah tidak resmi Olimpiade Musim Dingin China karena banyak ditampilkan di liputan media pemerintah untuk mempromosikan olahraga musim dingin, serta iklan untuk produk merek China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper