Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fadli Zon Usul Karantina Dihapus, Ini Tanggapan Epidemiolog

Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon mengusulkan karantina dihapus karena transmisi lokal Omicron terus meningkat. Lantas, bagaimana tanggapan epidemiolog?
Seorang warga negara asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/1/2021)./Antararn
Seorang warga negara asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/1/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA – Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyatakan karantina harus terus diterapkan karena cara itu merupakan langkah yang paling efektif untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19 dari luar negeri jika dilakukan dengan benar.

Hal itu disampaikan Dicky untuk menanggapi cuitan Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon yang mengusulkan penghapusan karantina.

Dicky menilai karantina tetap menjadi gerbang utama pemutusan mata rantai Covid-19. Menurutnya, karantina tidak hanya diterapkan di Indonesia saja, tetapi juga di negara lain dengan kasus penularan Covid-19 yang tinggi.

“Mau di negara mana pun karantina tetap ada, karantina itu melindungi diri sendiri dan orang lain,” ujar Dicky kepada Bisnis, Kamis (3/2/2022).

Dicky menjelaskan, negara bagian Amerika yang kasusnya ratusan ribu sehari, California bahkan rela membayar agar warganya menjalani karantina. Hal tersebut dilakukan mengingat tingginya bahaya yang dapat terjadi. Bagaimana Indonesia?

Isolasi dalam bentuk karantina itu suatu intervensi yang akan ada bahkan sampai akhir zaman, jelas Dicky. Satu intervensi yang memastikan orang itu dapat atau sudah melewati masa infeksiusnya (potensi seseorang menularkan virus).

Manfaat Karantina

Lebih lanjut, Dicky menjelaskan setidaknya ada dua manfaat penting karantina. Pertama, melindungi diri sendiri, karena orang yang terkena Covid-19 imunitasnya akan menurun, sehingga mudah terinfeksi virus atau bakteri lain. Seperti di India, banyak yang terkena penyakit jamur hitam. Orang yang terinfeksi Covid-19 itu rawan dan memerlukan istirahat.

Kedua, melalui karantina, pasien tidak akan menularkan pada orang dekat atau masyarakat.

“Ketika virus ini dibiarkan bersirkulasi menginfeksi banyak orang kita beri dia kesempatan untuk replikasi dan mutasi, kemudian keluar varian baru,” ujarnya.

Keterbatasan genome sequencing, imbuhnya, membutuhkan waktu lebih lama untuk mengidentifikasi varian-varian baru. Varian yang dibiarkan dan tidak terkendali dapat merugikan orang, bahkan negara, seperti varian Omicron.

Menambah Beban Negara

Lebih lanjut, Dicky mengatakan Covid-19 bukan hanya membicarakan orang sakit, kematian, dan rawat inap. Hal yang harus dipikirkan adalah potensi long covid. Dia mengingatkan bahwa potensi itu yang harus diketahui bagi pejabat negara. Menurutnya, beban negara akan besar jika long covid tidak diantisipasi dan dicegah.

Menengok kondisi sekarang disamping Covid-19, banyak anak-anak yang terkena diabetes tipe 1, hipertensi, bahkan jantung. Ditambah lagi potensi tersebut akan semakin menambah beban negara.

“Dengan memperkuat karantina dan skrining, kita akan melindungi dalam negeri, meskipun bukan pandemi, kekarantinaan kesehatan pun ada, bukan di masa pandemi aja,” jelasnya.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa karantina itu sangat penting. Namun yang menyedihkan, banyak keluhan maraknya mafia karantina. Dia berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap persoalan tersebut.

Sebelumnya, Anggota DPR Fadli Zon mengusulkan penghapusan karantina. Alasannya, karena kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia saat ini terus meningkat. Sehingga dia menilai karantina sebaiknya dihapus karena sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.

Selama ini karantina dilakukan hanya untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Sementara itu, kasus transmisi lokal varian Omicron saat ini mulai mendominasi di Indonesia.

“Dengan kasus Covid 19 Omicron sdh belasan ribu dr penularan lokal, maka dmn relevansinya karantina? Logikanya karantina dihapus saja,” cuit @fadlizon, Rabu (2/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
Aturan Terbaru Karantina
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper