Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, Banten kembali diguncang gempa besar berkekuatan magnitudo 6,7 yang kemudian diupdate menjadi magnitudo 6,6.
Hasil monitoring BMKG, gempa selatan Ujung Kulon itu, juga diikuti 5 kali gempa susulan dengan magnitudo 3,5 - 5,7.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami - BMKG Daryono mengatakan Selat Sunda merupakan salah satu zona seismic gap di indonesia yang patut diwaspadai terkait potensi terjadinya gempa kuat.
Gempa Selat Sunda M6,6 petang tadi, katanya, jenisnya mirip dengan gempa Selatan Jawa Timur M6,1 pada 10 April 2021 yang juga destruktif. Sama-sama gempa intraslab, gempa dengan sumber di dalam lempeng.
Gempa M6,6 di Selat Sunda ini disebut sebagai "intraslab earthquake", karena hiposenternya berada di dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Selat Sunda.
"Ciri gempa intraslab ini mampu meradiasikan ground motion yang lebih besar & lebih kuat dari gempa sekelasnya dari sumber lain," ujarnya dikutip dari akun twitternya.
Baca Juga
Gempa itu juga terasa kuat hingga ke Jakarta.
Menurut Daryono, guncangan gempa Selat Sunda M6,6 terasa kuat di Jakarta berkaitan dengan amplifikasi guncangan akibat tanah lunak dan tebal di wilayah Jakarta.
Dia juga menegaskan, Selat Sunda merupakan salah satu zona seismic gap di indonesia yang patut diwaspadai terkait potensi terjadinya gempa kuat.