Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan pihaknya mencatat hingga pukul 17.20 WIB telah gempa susulan di Banten hingga mencapai 5 kali.
Gempa susulan terjadi usai gempa magnitudo 6,6 terjadi pada 16.05 WIB. Diwkorita mengatakan gempa susulan yang paling besar ialah magnitudo 5,7, sedangkan yang terkecil magnitudo 3,5.
“Kami akan terus memonitor jika terjadi gempa susulan berikutnya,” kata Dwikorita dalam jumpa pers virtual di kanal Youtube BMKG, Jumat (14/1/2022).
Akibat gempa tersebut, dilaporkan terjadi beberapa kerusakan seperti di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Tangerang. Beberapa rumah dikabarkan roboh.
“Jadi ada atap rumah jatuh dan rumah roboh. Namun, dilihat dari konstruksinya memang tidak tahan gempa,” ujarnya.
Dwikorita menjelaskan berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 7,21 derajat Lintang Selatan-105,05 derajat Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.
"Gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujarnya.
Saat ini, Dwikorita menyampaikan tim BMKG sudah meluncur ke wilayah pusat gempa. Dia mengimbau warga untuk mewaspadai potensi gempa susulan yang mungkin terjadi.
Diketahui, guncangan gempa magnitudo 6,6 yang berpusat di Banten turut dirasakan hingga ke sejumlah wilayah seperti Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi hingga Lampung.
Pusat lokasi gempa pada koordinat 7.01 Lintang Selatan-105.26 Bujur Timur berada pada kedalaman 10 kilometer. "52 kilometer barat daya Sumur, Banten," tulis BMKG.