Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Komisi VII DPR dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN serta PT Bio Farma (Persero) tertunda karena para anggota dewan tidak mengundang Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Rapat Komisi VII DPR dengan BRIN dan Biofarma dijadwalkan berlangsung pada hari ini, Rabu (12/1/2022) pukul 13.00 WIB. Rapat itu kemudian dimulai pada pukul 13.28 WIB, dihadiri secara langsung oleh pihak BRIN dan Biofarma, serta sejumlah anggota Komisi VII—lainnya hadir secara daring.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno yang memimpin rapat tersebut menjelaskan bahwa masyarakat memerlukan penjelasan dari polemik peleburan sejumlah lembaga ke BRIN, salah satunya Lembaga Eijkman. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjadi pihak pertama yang akan memberikan penjelasan.
Belum satu menit Handoko berbicara, sejumlah anggota Komisi VII DPR menginterupsi jalannya rapat dengar pendapat. Mereka berpandangan bahwa dalam pembahasan itu semestinya ada pihak Lembaga Eijkman yang hadir, karena isu peleburan ke BRIN perlu mendapatkan penjelasan dari sisi Eijkman.
Polemik itu bukan sekadar soal peleburan lembaga ke satu badan, salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah proses pengembangan vaksin merah putih yang sedang berjalan dan melibatkan Lembaga Eijkman.
Maka, absennya pihak Lembaga Eijkman dalam rapat itu membuat pembahasan isu tidak akan berjalan maksimal, sehingga para anggota dewan meminta penundaan rapat.
Baca Juga
"Baik kalau begitu ibu bapak sekalian, dengan persetujuan anggota, rapat ini ditunda. Untuk tanggal yang akan kita tentukan kemudian, dengan undangan yang nanti akan kami kirimkan dengan para pejabat yang mendalami masalah ini," ujar Eddy saat menutup rapat, Rabu (12/1/2022).
Rapat itu hanya berlangsung selama 15 menit, lalu setelah itu sejumlah anggota Komisi VII DPR menyampaikan pesan kepada BRIN selama 21 menit, sehingga total pertemuan hanya sekitar 46 menit.
BRIN dan Biofarma hadir atas undangan dari Komisi VII DPR. Lembaga Eijkman absen dalam rapat tersebut karena tidak adanya undangan khusus dari Komisi VII DPR.
Terdapat sejumlah isu yang mulanya hendak dibahas dalam rapat tersebut, yakni:
1. Penjelasan Proses Integrasi LBM Eijkman dan PP IPTEK;
2. Penjelasan Perkembangan Vaksin Merah Putih;
3. Penjelasan Atas Rencana Produksi Vaksin BUMN;
4. Dan Lain-lain.