Bisnis.com, JAKARTA - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan kembali mendapat akses masuk ke fasilitas manufaktur suku cadang sentrifugal di Karaj, Iran untuk menggantikan kamera yang hancur akibat serangan sabotase pada bulan Juni lalu.
Iran kemarin menyatakan "secara sukarela" setuju untuk memberikan akses ke pengawas nuklir global dalam upaya untuk mencegah kesalahpahaman, menurut sebuah laporan oleh Nournews, sebuah outlet yang dekat dengan pasukan keamanan Iran seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (16/12/2021).
Laporan itu menambahkan, bahwa penyelidikan keamanan dan peradilan atas serangan itu, yang diduga dilakukan Israel, menyimpulkan bahwa IAEA baru-baru ini telah menyetujui permintaan Iran dan mengutuk serangan itu.
Sesuai undang-undang yang disahkan oleh parlemen Iran garis keras, IAEA tidak akan memiliki akses ke rekaman dari kamera yang akan dipasang "setelah tinjauan teknis oleh para ahli Iran".
“Kesepakatan dengan Iran untuk mengganti kamera pengintai di fasilitas Karaj merupakan perkembangan penting untuk kegiatan verifikasi dan pemantauan IAEA di Iran,” kata Direktur Jenderal IAEA, Grossi dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan, bahwa perkembangan akan memungkinkan pihaknya untuk melanjutkan penyelidikan yang diperlukan di fasilitas nuklir tersebut.
Baca Juga
“Saya sangat berharap bahwa kami dapat melanjutkan diskusi konstruktif kami untuk juga mengatasi dan menyelesaikan semua masalah perlindungan yang luar biasa di Iran,” katanya.
Sejak Februari 2021, Iran telah menghentikan implementasi sukarela dari Protokol Penambahan, sebuah dokumen yang memberi IAEA kemampuan pemantauan yang diperluas sebagai bagian dari kesepakatan nuklir 2015 negara itu dengan kekuatan dunia.
Kamera tidak berhenti merekam, tetapi Iran mengatakan akan menyerahkan rekaman hanya ketika Amerika Serikat, yang secara sepihak meninggalkan kesepakatan nuklir pada 2018, mencabut sanksi yang dikenakan pada Teheran.
Perwakilan dari pihak kekuatan dunia dalam kesepakatan nuklir yang dikenal dengan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) itu saat ini berada di Wina dalam upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan tersebut.
Jika diterapkan maka hal itu akan menyelesaikan salah satu masalah luar biasa antara Iran dan IAEA, yang selama berbulan-bulan menyerukan agar akses dipulihkan ke situs tersebut.
Pemasangan kamera dan “kegiatan teknis terkait lainnya” akan dilakukan sebelum akhir tahun, menurut IAEA dalam pernyataan itu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan kepada pertemuan para diplomat Iran di Ibu Kota Teheran bahwa Iran dan IAEA telah mencapai "kesepakatan yang baik" pada Selasa (14/121/2021) malam.