Bisnis.com, JAKARTA - Bentrokan akhirnya meletus antara pengungsi dari Belarusia yang terdampar dengan penjaga perbatasan Polandia.
Pengungsi di wilayah perbatasan Kuznica, Belarusia yang mencoba menyeberang ke Polandia dilaporkan melemparkan batu ke penjaga perbatasan Polandia. Penjaga perbatasan tersebut kemudian membalas dengan menggunakan meriam air dan gas air mata, menurut Kementerian Pertahanan Nasional Polandia (MOD) sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Rabu (17/11/2021).
Kementerian Pertahanan Polandia menyatakan: “Para migran menyerang tentara dan penjaga kami dengan batu dan mencoba memaksa membuka pagar untuk sampai ke wilayah Polandia.
“Pasukan kami menggunakan gas air mata untuk menggagalkan agresi para migran,” menurut pernyataan kementerian tersebut.
Marta Szymanderska dari Grupa Granica, koalisi LSM yang menanggapi krisis kemanusiaan di perbatasan dengan mengatakan kepada Aljazeera, bahwa penggunaan kekuatan militer oleh Polandia sama sekali tidak dapat dibenarkan karena ada prosedur hukum yang harus digunakan sejak awal.
Tindakan pasukan Polandia tidak hanya ilegal tetapi juga tidak manusiawi, ujarnya menambahkan. Hingga kini belum jelas apakah ada korban tewas maupun luka-luka di antara para pengungsi, sementara setidaknya satu polisi terluka.
Baca Juga
Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan: “Para migran ilegal telah berkumpul di penyeberangan perbatasan di Kuznica, di sisi Belarusia. Kelompok-kelompok baru, yang selama ini berada di perbatasan bergabung dengan mereka.
“Upaya untuk secara paksa melintasi perbatasan sedang dipersiapkan. Semuanya terjadi di bawah pengawasan pasukan Belarusia,” menurut pihak Polandia.
Sebelumnya, pada Selasa (16/11/2021), lebih banyak polisi dan pasukan keamanan Polandia tiba di perbatasan untuk mencegah apa yang diklaim oleh pihak berwenang Polandia sebagai upaya para migran untuk menyeberang secara ilegal ke wilayah Polandia dan Uni Eropa.
Rekaman video yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang di dekat perbatasan melarikan diri setelah disemprot dengan meriam air.