Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekutu Trump Nawrocki Menang Pilpres, Polandia Diambang Perpecahan?

Politikus nasonalis sayap kanan, Karol Nawrocki, yang memperoleh dukungan dari Presiden AS, Donald Trump memenangkan pemilihan presiden Polandia.
Politikus nasionalis, Karol Nawrocki, berhasil memenangkan Pemilu Polandia./Sumber: ig @nawrockipl
Politikus nasionalis, Karol Nawrocki, berhasil memenangkan Pemilu Polandia./Sumber: ig @nawrockipl

Bisnis.com, JAKARTA – Politikus nasonalis sayap kanan, Karol Nawrocki, yang memperoleh dukungan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memenangkan pemilihan presiden Polandia. Kemenangan Nawrocki banyak disorot lantaran dianggap sebagai kebangkitan ‘gerakan politik’ sayap kanan di benua biru tersebut.

Melansir Bloomberg, Nawrocki berhasil mengalahkan wali kota Warsawa. Nawrocki memenangkan 50,9% dalam pemungutan suara hari Minggu kemarin. Sementara Rafal Trzaskowski, seorang liberal hanya meraih 49,1%, menurut hasil yang dirilis oleh komisi pemilihan umum pada Senin pagi. 

Kemenangan Nawrocki menjadi tantangan bagi Perdana Menteri Polandia Donald Tusk. Dia harus menata ulang lanskap politik yang semakin terpolarisasi setelah partai sayap kanan mempertahankan cengkeramannya di kursi kepresidenan. 

Tusk, demikian laporan Bloomberg, selama 19 bulan masa jabatanya, telah berupaya untuk memulihkan independensi pengadilan dan melonggarkan undang-undang aborsi paling ketat di Uni Eropa. 

Naiknya Nawrocki, seorang sejarawan konservatif dan mantan petinju dengan sedikit pengalaman politik, menjadi kemenangan langka bagi gerakan Make America Great Again (MAGA) Trump. Gerakan ini sebelumnya berupaya untuk memenangkan sekutu Trump di negara-negara termasuk Jerman, Rumania, Kanada, dan Australia. Namun mengalami kegagalan.

Selama berbulan-bulan berkampanye, Nawrocki yang berusia 42 tahun berhasil menyingkirkan keunggulan Trzaskowski, sekutu dekat perdana menteri. Ketika pemungutan suara berakhir pada hari Minggu, Nawrocki mengabaikan hasil quick count yang menunjukkan keunggulan pesaingnya. Dia menyatakan bahwa akan menang. 

"Kami akan menyelamatkan Polandia," kata Nawrocki kepada para pendukungnya pada Minggu malam.

"Kami tidak akan membiarkan Donald Tusk memegang semua kekuasaan dan memonopoli kekuasaan jahat yang tidak peduli dengan keuangan publik — kekuasaan yang merampas impian besar kami dan merampas aspirasi kami." 

Ancaman Ketidakstabilan

Adapun kemenanan Partai Hukum dan Keadilan Polandia berisiko semakin mengungkap keretakan koalisi Tusk. Perdana menteri mungkin akan menyerukan mosi percaya pada pemerintahannya paling cepat minggu ini, situs web Onet.pl melaporkan Senin, mengutip pejabat partai berkuasa yang tidak disebutkan namanya.

Jakub Jaworowski, menteri aset negara Tusk, misalnya, mengatakan hasil tersebut kemungkinan akan menambah “peningkatan ketidakstabilan” dalam lingkungan geopolitik yang semakin menegangkan. 

"Memang sulit, tetapi sekarang akan lebih sulit lagi," kata Jaworowski pada hari Senin di sebuah kongres di kota Sopot, Polandia utara. 

Adapun, jumlah selisih suara yang tipis mengungkap perpecahan yang telah mencengkeram negara berpenduduk 37 juta jiwa itu. Kedua kandidat menyerukan sikap tegas terhadap agresi Rusia, sebuah isu yang telah disepakati secara luas di Polandia, tetapi sangat berbeda pendapat mengenai isu-isu seperti migrasi, aborsi, dan integrasi Eropa. 

Sementara Trzaskowski mendapat dukungan kuat di Warsawa dan kota-kota besar Polandia, suara penduduk pedesaan dan dukungan di kota-kota kecil berperan krusial dalam membentuk hasilnya. 

Polandia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Uni Eropa serta pembelanja terbesar untuk pertahanan. Kemunduran pemerintahan Tusk kemungkinan akan berdampak ke seluruh blok, yang sedang berada di bawah tekanan yang meningkat dari tarif Trump dan ancaman Rusia terhadap wilayah timur. 

Kampanye Nawrocki telah memperoleh dukungan dari Gedung Putih, tempat ia sempat bertemu Trump di Ruang Oval bulan lalu. Dalam kunjungannya ke Polandia minggu lalu, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem mengutarakan prospek hubungan dekat dengan Trump sebagai insentif untuk memilih Nawrocki — dan mencela Trzaskowski sebagai "pemimpin yang benar-benar gagal." 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper