Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fadli Zon Usul Densus 88 Dibubarkan, soal Teroris Serahkan ke BNPT Saja!

Fadli Zon mengusulkan agar Densus 88 Anti Teror Polri dibubarkan dan penanganan terorisme diserahkan kepada BNPT.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon/ Tangkapan layar Youtube Fadli Zon Official
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon/ Tangkapan layar Youtube Fadli Zon Official

Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengusulkan agar Densus 88 Anti Teror Polri dibubarkan dan penanganan terorisme diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Menurut sy sdh terlalu byk lembaga yg tangani terorisme. Harusnya @BNPTRI saja. Teroris separatis yg jelas2 menantang RI harusnya yg jd prioritas tp tak bisa ditangani. Jgn selalu mengembangkan narasi Islamofobia yg bisa memecahbelah bangsa.," kata Fadli melalui akun Twitternya, Rabu (6/10/2021).

Pada cuitan sebelumnya, Fadli juga mengkritik Densus 88 Antiteror Polri yang menyebut Taliban menginspirasi teroris di Indonesia.

“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jgn dijadikan komoditas,” cuitnya melalui akun Twitter @fadlizon, Selasa (5/10/2021).

Adapun, dalam sebuah diskusi daring, Direktur Pencegahan Densus 88 Anti Teror Kombes Pol. M. Rosidi mengatakan bahwa kemenangan Taliban di Afghanistan bisa dijadikan sebagai sarana propaganda teroris di Indonesia.

“Paling tidak, dapat dijadikan sebagai sarana propaganda mereka maupun dijadikan sarana untuk menstimulus jaringan teroris yang ada di Indonesia," katanya dikutip dari YouTube The Habibie Center, Selasa (5/10/2021).

Dia mengatakan bahwa hal itu terbukti dengan hasil interogasi terhadap salah satu pimpinan Jemaah Islamiyah (JI) yang tertangkap beberapa waktu lalu.

Dalam sebuah ceramah, sambungnya, Pimpinan JI tersebut menyampaikan kepda jemaahnya untuk terus istiqomah seperti yang dilakukan Taliban.

“Kemenangan Taliban ini bisa menjadi contoh atau di-copy-paste oleh kelompok-kelompok [terorisme] lainnya untuk terus berjuang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper