Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadirkan Kanal Indonesiana sebagai platform media ekspresi, pustaka, serta promosi budaya yang terintegrasi.
Dukungan terhadap program baru tersebut mengalir dari banyak pihak, salah satunya dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.
Hetifah mengungkapkan upaya DPR dalam mendukung pemanfaatan Kanal Indonesiana, salah satunya dengan membuat regulasi yang menjadi payung hukum dalam upaya pemajuan kebudayaan.
“DPR membuat regulasi yang menjadi payung hukumnya. Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan sudah diamanatkan. Kami mendukung juga dari anggaran yang harus ditingkatkan terus supaya banyak program yang bisa diwujudkan, salah satunya Indonesiana. Semua kita dukung,” katanya.
Senada, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut memberikan dukungannya.
“Melalui Telkom Group, saya mendukung upaya Kemendikbudristek untuk mengedepankan kebudayaan Indonesia melalui Kanal Indonesiana. Untuk pertama kalinya kita bisa menghadirkan akses untuk ekspresi kebudayaan Indonesia secara luas. Tidak hanya kepada masyarakat di Indonesia, tapi juga di dunia,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi berpendapat bahwa dengan diluncurkannya Kanal Indonesiana di masa pandemi ini sangatlah tepat.
Menurutnya, selama pandemi, pelaku seni dan budaya Indonesia tidak dapat secara bebas mengekspresikan karya di ruang publik. Sebaliknya, masyarakat luas juga tidak dapat menikmati ragam seni budaya Indonesia secara langsung.
Retno juga menilai keterbatasan di masa pandemi juga mempengaruhi kerja diplomasi budaya yang berusaha mendekatkan hubungan antarnegara melalui interaksi masyarakatnya.
“Oleh sebab itu, kehadiran kanal Indonesiana dapat menjadi platform penting untuk menembus berbagai keterbatasan ini,” katanya.
Lebih lanjut, penggiat budaya dan maestro tari Didik Ninik Thowok yang mengalami betapa sulitnya mendapatkan wadah berekspresi yang berkualitas, mengaku bersyukur atas keberadaan kanal tersebut.
“Kerinduan seniman Indonesia, termasuk saya, untuk berekspresi, akan terwujud dalam kanal Indonesiana ini,” tuturnya.
Menurutnya, jika wadah berekspresi melalui Indonesiana sudah terwujud, maka kehadiran kurator menjadi hal yang penting, terutama kurator yang memiliki pengalaman dan jejaring dengan seniman-seniman di daerah pedalaman.
Kanal Indonesiana sebagai alat diplomasi budaya juga mendapatkan sambutan positif dari luar negeri, diantaranya
dari Duta Besar (Dubes) RI untuk Inggris Raya, Desra Percaya; Dubes RI untuk Republik Rakyat Tiongkok Merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun; dan Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya.
Dukungan serupa juga disampaikan pemangku kepentingan lainnya dari berbagai kalangan antara lain adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo; Walikota Solo Gibran Rakabuming; Komposer Erwin Gutawa; Penggiat Budaya Batak, Ojax Manalu; Pemeran dan Penari, Nungki Kusumastuti; Dalang dan Pencipta Musik Gamelan, Blacius Subono; dan Penggiat Budaya Fafa Utami.
Lalu, dukungan juga datang dari Koreografer Hartarti; Musisi Neotradisional Ivan Nestorman; Komposer Gamelan, Penulis Lagu, dan Penyanyi, Peni Candra Rini; Penata Musik Adra Karim; Penata Seni Pertunjukan, Inet Leimena; Perupa Dolorosa Sinaga; Sutradara dan Penulis Skenario Rahabi Mandra; Aktris Maudy Kusnaedi; dan beberapa aktor seperti Chicco Jericho, Abimana, dan Jeremy Thomas.
Adapun, Kanal Indonesiana merupakan wadah ekspresi merdeka berbudaya. Platform ini bermitra dengan masyarakat, pelaku budaya, dan komunitas seni budaya.
Kanal ini dapat diakses melalui laman indonesiana.tv, siaran televisi jaringan Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), dan media sosial Indonesiana mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, dan Youtube.