Bisnis.com, JAKARTA - PBB menyerukan kepada negara tetangga Afghanistan agar membuka perbatasannya setelah pendudukan Taliban di Kabul yang membuat orang-orang panik dan ingin melarikan diri dari negara tersebut.
Aljazeera melaporkan juru bicara Komisoner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menyambut baik upaya evakuasi orang-orang Afghanistan melalui program bilateral negara-negara. Namun, dia juga menekankan program bilateral ini jangan sampai menutup kebutuhan tanggapan kemanusiaan internasional yang mendesak dan lebih luas di Afghanistan.
Dia menyerukan kepada negara-negara tetangga di sekitar Afghanistan untuk menjaga perbatasan mereka tetap terbuka sehingga memberikan jalan bagi rakyat Afghanistan yang hendak mencari suaka di tengah krisis yang terjadi.
“Sebagian besar warga Afghanistan tidak dapat meninggalkan negara itu melalui jalur reguler. Sampai hari ini, mereka yang mungkin dalam bahaya tidak memiliki jalan keluar yang jelas," katanya dalam jumpa pers di Jenewa.
PBB melaporkan bahwa Taliban melakukan kunjungan dari pintu ke pintu rumah warga untuk mencari orang-orang yang berkeja dengan Amerika dan NATO. Hal ini membuat orang-orang panik.
Lebih dari 3.000 orang telah dievakuasi dari Afghanistan melalui bandara di Kabul, dari pernyataan resmi Gedung Putih. Dengan demikian sebanyak 9.000 orang sudah dievakuasi sejak 14 Agustus.
Baca Juga
Berdasarkan laporan daari Associated Press, seorang pejabat Afghanistan yang dianonimkan identitasnya mengatakan bahwa Taliban tidak akan mengeluarkan keputusan apapun mengenai pemerintahan selanjutnya sampai tanggal penarikan tentara AS selesai pada 31 Agustus.