Bisnis.com, JAKARTA -- Politik baliho rupanya telah menjadi tren bagi sejumlah tokoh atau politisi untuk eksis. Salah satu yang menjadi sorotan adalah baliho Kepak Sayap Kebhinekaan milik Puan Maharani.
Langkah itu rupanya juga dilakukan oleh Ketua organisasi masyarakat Panji-Panji Hati atau lebih populer dengan sebutan organisasi Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB), Tuntas Subagyo.
Tuntas diketahui telah memasang puluhan baliho di sejumlah lokasi strategis di Soloraya.
Tak hanya di wilayah Soloraya, baliho bergambar sosok dirinya mengenakan peci dan kaca mata hitam ala Bung Karno tersebut juga dipasang di wilayah Jogja, Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), Papua, dan Papua Barat.
Penjelasan itu disampaikan Pembina Yayasan Surya Nuswantara (YSN) Wilayah Kerja Solo, F.X. Supardjo, dilansir dari Solopos.com, Kamis (19/8/2021).
Menurut dia YSN dengan Tikus Pithi merupakan satu kesatuan organisasi. Pemasangan baliho Tuntas Subagyo berukuran besar secara serentak baru tahun ini dilakukan. Tahun-tahun sebelumnya Tikus Pithi Hanata Baris hanya memasang spanduk. “Baliho yang dipasang ucapan HUT ke 76 Kemerdekaan RI,” ujar dia.
Baca Juga
Supardjo mengatakan pemasangan baliho Tuntas Subagyo di enam wilayah itu dilakukan karena sudah ada pengurus dan anggota Tikus Pithi di daerah tersebut. Dengan pemasangan baliho diharapkan organisasi Tikus Pithi semakin dikenal masyarakat.
“Selain untuk memeriahkan HUT ke 76 Kemerdekaan RI, juga agar Tikus Pithi semakin dikenal, termasuk ketuanya Mas Tuntas. Yang jelas nantinya YSN ini bisa diluncurkan, selama ini baru untuk perekrutan struktural,” kata dia.
Selain itu Supardjo mengakui ada target politik yang ingin dicapai organisasi dengan pemasangan spanduk di enam wilayah di Tanah Air. Target tersebut yaitu menjadikan Panji-Panji Hati sebagai partai politik (parpol) resmi.
“Ada arah ke politik. Memang kami nantinya khususnya yang ormas Panji-Panji Hati akan berpolitik. Ormas kami akan membentuk menjadi partai politik dengan nama Partai Kedaulatan Rakyat [PKR]. Ini arah kami ke depan,” terang dia.
Untuk mendukung pembentukan parpol PKR menurut Supardjo organisasinya terus menggalang dukungan dari masyarakat. Targetnya bisa segera dibentuk kepengurusan organisasi di sebanyak mungkin daerah di Tanah Air.
Namun Supardjo mengakui sulit membentuk PKR untuk berpartisipasi di Pemilu tahun 2024. “Kemungkinan PKR belum bisa berpartisipasi di 2024. Tapi kami optimistis sudah bisa berpartisipasi di Pemilu tahun 2029,” urai dia.