Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah pusat bakal melatih ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran sebagai upaya percepatan vaksinasi vaksin Covid-19 di tengah masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menuturkan langkah itu diambil untuk memenuhi target capaian vaksinasi sebesar 70 juta dosis pada September 2021 mendatang.
“Tapi itu tak mudah. Menyuntikkan vaksin itu tak cukup 5 menit perorang. Yang akan divaksin harus dicek dulu tensi dan kimia darahnya agar agar bisa menerima vaksin,” tulis Mahfud melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (17/7/2021).
Misalkan, Mahfud menerangkan, orang dengan tensi darah tinggi diberi obat dan ditunggu terlebih dahulu hingga normal. Adapun lama tunggunya bisa mencapai satu jam per orang.
“Setelah normal baru disuntik vaksin. Kalau disuntik sembarangan, saat kimia darah atau tensi tidak tepat itu berbahaya, bisa fatal. Jadi memang harus super hati-hati,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa target vaksinasi 1 juta dosis pada Juli 2021 dan 2 juta dosis pada Agustus 2021 harus tercapai.
“Sekarang tidak ada tawar menawar 1 juta [dosis] harus tercapai, lalu Agustus 2 juta, harus,” katanya dalam acara Munas VIII Kadin di Kendari, Sulawesi Tenggara dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6/2021).
Menurutnya, pemulihan sektor kesehatan bisa diakselerasi melalui vaksinasi. Dengan sektor kesehatan yang pulih, kata Jokowi, pemulihan sektor perekonomian juga ikut terdongkrak.
Selain itu, Kepala Negara juga membeberkan target vaksinasi setiap bulannya untuk mencapi kekebalan komunal atau herd immunity pada akhir tahun ini.
Perinciannya, pada Juli 2021 ditargetkan sekita 34 juta vaksin disuntikkan, lalu sebulan setelahnya atau Agustus naik menjadi 43,7 juta. Lalu, pada September 2021 Jokowi menargetkan 53 juta dosis vaksin disuntikkan, Oktober sebanyak 84 juta dosis, November 80,9 juta, dan pada Desember sebanyak 71,7 juta dosis vaksin.