Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Haiti berhasil menangkap dalang utama tersangka pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.
Pihak berwenang mengatakan mereka menahan seorang pria Haiti yang tinggal di negara bagian Florida Amerika Serikat (AS). Mereka menyebut pria mempekerjakan tentara bayaran dengan target untuk menggantikan presiden.
Sebelumnya, polisi Haiti menembak mati empat tersangka terkait dengan pembunuhan Moise.
Moise ditembak mati pada Rabu (7/7/2021) pagi pekan lalu di rumahnya di Port-au-Prince oleh apa yang digambarkan oleh otoritas Haiti sebagai unit pembunuh yang terdiri dari 26 orang Kolombia dan dua orang Amerika Serikat keturunan Haiti.
Kepala Kepolisian nasional Leon Charles mengatakan pada konferensi pers bahwa pria yang ditangkap itu bernama Christian Emmanuel Sanon, 63 tahun seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (13/7/2021).
Dia terbang ke Haiti ditemani oleh penjaga keamanan sewaan dengan jet pribadi pada awal Juni dan ingin mengambil alih jabatan presiden.
Baca Juga
Dia diduga menyewa tentara bayaran Kolombia melalui perusahaan keamanan swasta Venezuela yang berbasis di Florida.
Sanon adalah warga Amerika Serikat ketiga asal Haiti dan orang ke-21 secara keseluruhan yang ditahan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Charles tidak menjelaskan motif Sanon selain mengatakan, bahwa motif tersebut bersifat politis.
“Misi para penyerang ini awalnya untuk memastikan keselamatan Emmanuel Sanon, tetapi kemudian misi itu diubah,” kata Charles.
Dia menambahkan, bahwa di antara barang-barang yang ditemukan oleh petugas di rumah Sanon di Haiti adalah topi berlogo US Drug Enforcement Administration (DEA), 20 kotak peluru, suku cadang senjata, empat plat nomor mobil dari Republik Dominika, dua mobil dan bukti korespondensi dengan orang tak dikenal.
Polisi Haiti telah menangkap 18 orang Kolombia dan tiga orang Haiti-Amerika, termasuk Sanon, atas pembunuhan itu, kata Charles. Lima warga Kolombia masih buron dan tiga orang tewas, tambahnya.
Tersangka pembunuh mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka ada di sana untuk menangkap sang presiden, bukan untuk membunuhnya.