Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Indonesia Batalkan Ibadah Haji 2021, Begini Nasib Negara Lainnya?

Sejumlah negara masih menunggu keputusan otoritas Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji 2021. Sementara, pemerintah Indonesia memastikan tidak akan memberangkatkan jemaah haji pada tahun ini.
Nindya Aldila
Nindya Aldila - Bisnis.com 03 Juni 2021  |  18:32 WIB
Indonesia Batalkan Ibadah Haji 2021, Begini Nasib Negara Lainnya?
Ilustrasi Ibadah Haji 2021 - Instagram: Haramain Info

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas baru saja membatalkan pemberangkatan haji bagi warga negara Indonesia pada tahun ini dengan pertimbangan kesehatan. Sementara, sejumlah negara masih bimbang membuat keputusan.

Indonesia menjadi negara pertama yang memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji 2021 lantaran masih bergulirnya pandemi Covid-19 dan penyebaran varian baru di berbagai belahan dunia.

“Karena masih pandemi dan demi keselamatan jemaah, pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jemaah haji Indonesia,” kata Menag Yaqut dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (3/6/2021).

Berdasarkan paparan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada November 2019, jumlah jemaah haji Indonesia menjadi yang terbesar dengan jumlah 221.000 orang pada 2019, diikuti dengan Pakistan (179.210), India (170.000), Bangladesh (127.198), dan Mesir (108.000).

Pakistan sebagai negara dengan jemaah haji terbesar kedua setelah Indonesia juga mengaku belum mendapatkan informasi mengenai jumlah kuota.

The News International yang berbasis di Karachi melaporkan bahwa Menteri Agama dan Kerukunan Umat Beragama Pakistan Noor-ul-Haq Qadri mengatakan masih menunggu kepastian dari Arab Saudi.

Berdasarkan percakapannya dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi, Kerajaan telah mengkonfirmasi bahwa penetapan kebijakan haji 2021 belum selesai.

“Otoritas Saudi juga menginformasikan bahwa berita tentang jumlah jemaah [yang beredar] merupakan rekomendasi belaka dari Kementerian Kesehatan Saudi,” seperti dikutip dari The News International pada 24 Mei lalu.

Sementara itu, Dhaka Tribune melaporkan bahwa Menteri Agama Tambahan Sekretaris (Haji) Bangladesh A Hamid Zamadder mengatakan telah memperoleh informasi bahwa Saudi memberikan kuota haji sebanyak 45.000 jemaah yang telah divaksin dari berbagai negara dan 15.000 dari dalam Saudi.

“Kami belum mengetahui berapa kuota untuk Bangladesh, tetapi upaya diplomasi terus berjalan untuk memastikan kita dapat mengirim jemaah sebanyak mungkin,” ungkapnya.

Adapun India memperkirakan kurang dari 5.000 jemaah yang bisa diberangkatkan untuk menunaikan haji pada tahun ini.

“Jika kita menghitung kuota India berdasarkan populasi, maka akan ada sekitar 4.500 jemaah. Kalau tidak, di waktu normal, 2 lakh [200.000] biasa pergi haji dari India,” kata Deputi CEO Komite Haji India Fazal Siddiqui seperti dikutip dari Times of India.

Kendati demikian, India masih termasuk dalam daftar negara yang dilarang masuk ke Saudi.

Pada masa normal, total jumlah jemaah yang menunaikan ibadah haji di Mekkah setiap tahunnya mencapai 2,5 juta. Sejak pandemi Covid-19, untuk pertama kalinya jemaah dibatasi hanya 1.000 orang pada 2020.

Hanya penduduk Saudi yang boleh mendaftar haji, mengikuti penutupan penerbangan internasional. Pelaksanaan ibadah haji pada tahun lalu boleh dibilang sukses mengingat tidak terjadi penyebaran virus corona selama periode haji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

menteri agama jemaah haji Yaqut Cholil Qoumas Covid-19
Editor : Edi Suwiknyo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top