Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesepakatan Berakhir, IAEA Tak Bisa Pantau Situs Nuklir Iran

IAEA sedang dalam pembicaraan tentang perpanjangan perjanjian pemantauan situs nuklir Iran.
Petugas keamanan berdiri di depan pembangkit listrik tenaga nuklir di Bushehr, sekitar 1.200 kilometer (km) selatan Teheran, Iran, Sabtu (21/8/2010)./Reuters-Raheb Homavandi
Petugas keamanan berdiri di depan pembangkit listrik tenaga nuklir di Bushehr, sekitar 1.200 kilometer (km) selatan Teheran, Iran, Sabtu (21/8/2010)./Reuters-Raheb Homavandi

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua parlemen Iran mengatakan kesepakatan pemantauan selama tiga bulan antara Teheran dan badan pengawas nuklir PBB telah berakhir dan akses mereka untuk mendapatkan foto situs nuklir Iran akan dihentikan.

Pengumuman kemarin menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang masa depan pembicaraan tidak langsung yang sedang dilakukan antara Amerika Serikat dan Iran. Keduanya membahas tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.

"Mulai 22 Mei dan dengan berakhirnya perjanjian tiga bulan, badan (IAEA) tidak akan memiliki akses ke data yang dikumpulkan oleh kamera di dalam fasilitas nuklir yang disepakati berdasarkan perjanjian," kata juru bicara parlemen Mohammad Baqer Ghalibaf dikutip Al Jazeera, Senin (24/5/2021).

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan Teheran mencapai perjanjian pemantauan tiga bulan pada bulan Februari untuk meredam tindakan Iran yang telah menurunkan tingkat kerjasamanya dengan badan tersebut.

Kesepakatan itu juga meliputi izin pemantauan beberapa kegiatan yang seharusnya dihentikan untuk dilanjutkan.

Saat ini Kepala IAEA, Rafael Grossi sedang dalam pembicaraan dengan Iran tentang perpanjangan perjanjian.

Para diplomat Eropa mengatakan pekan lalu bahwa kegagalan untuk menyetujui perpanjangan akan mengganggu pembicaraan tidak langsung yang lebih luas dan bisa mengarah ke konflik antara Washington dan Teheran tentang menghidupkan kembali kesepakatan 2015. Pembicaraan itu akan dilanjutkan di Wina minggu ini.

Seorang pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa perjanjian antara IAEA dan Teheran dapat diperpanjang "dengan syarat" selama satu bulan.

“Jika diperpanjang selama sebulan dan jika selama periode ini negara-negara besar menerima tuntutan hukum Iran, maka data akan diserahkan ke badan tersebut. Jika tidak, gambar akan dihapus selamanya," menurut anggota Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Tanpa mengomentari pengumuman ketua parlemen sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa Teheran akan melanjutkan pembicaraan di Wina "sampai mencapai kesepakatan akhir".

Dia juga mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa "Washington telah setuju untuk mencabut sanksi" terhadap Iran, menurut media pemerintah Iran. Akan tetapi, AS mengatakan tidak jelas apakah Iran siap untuk kembali mengupayakan kesepakatan nuklir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Al Jazeera
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper