Bisnis.com, JAKARTA - Palestina-Israel kembali memanas beberapa pekan terakhir. Roket-roket meluncur dari pihak Hamas, namun berhasil dihalau oleh sistem pertahanan Israel bernama Iron Dome atau kubah besi bila diterjemahkan secara langsung.
Iron Dome adalah sistem pertahanan Israel atas serangan rudal. Sistem pertahanan tersebut berbasis di darat.
Dilansir dari berbagai sumber, Iron Dome berfungsi melacak dan menghancurkan rudal atau sistem udara apa pun yang memasuki jangkauan Iron Dome.
Dikutip dari Missile Threat, Iron Dome memiliki tiga elemen, yakni ELM 2084 Multmission Radar (MMR), battle management and weapon control system (BMC), and unit tembak yang dilengkapi senjata pencegat Tamir.
Proyek Iron Dome pertama kali dikembangkan pada 2007 oleh Israel Aerospace Industries dan Rafael Advanced Defense Systems. Sistem ini menyusul serangan 4.000 roket dari Hizbullah yang menghujani wilayah utara Israel dan membunuh 44 orang pada 2006 silam.
Baca Juga
Proyek tersebut mendapat kucuran dana sejumlah US$200 juta atau Rp2,8 triliun (mengacu kurs US$1 setara Rp14.275) dari Amerika Serikat.
Iron Dome pertama kali menunjukan tajinya pada Maret 2011 silam. Saat itu, Iron Dome saat merontokkan rudal yang ditembakkan ke kota Beersheba, Israel bagian selatan.
AS pun dikabarkan ikut mendanai pengembangan Iron Dome setelah beroperasi pada 2011. Bahkan, disebutkan juga bahwa Israel membuka kemitraan dengan perusahaan AS, yakni Raytheon untuk memproduksi komponen Iron Dome. Setidaknya hampir 55 persen komponen Iron Dome berasal dari AS.
Sistem pertahanan serangan udara ini bisa mendeteksi dan menghancurkan rudal dari jarak 4 kilometer hingga 70 km. Iron Dome memiliki efektivitas hingga 85-90 persen dalam mencegah serangan rudal. Iron Dome dapat membedakan antara roket yang dapat mengancam dan roket yang jatuh namun tidak membahayakan.
Sistem pertahanan udara ini memiliki harga yang fantastis. Dari berbagai sumber menyebutkan bahwa satu buah rudal pencegat Iron Dome seharga US$150.000 atau sekitar Rp2,1 miliar. Lantaran harga rudalnya yang cukup mahal, pemerintah Israel hanya menggunakan Iron Dome apabila ada rudal yang menyasar ke pemukiman.
Sementara itu, untuk satu unit Iron Dome dihargai US$100 juta atau mencapai Rp1,4 triliun. Satu unit Iron Dome diperkirakan bisa menjaga wilayah 150 kilometer persegi. Saat ini Israel memiliki 10 unit Iron Dome, satu unitnya terdiri dari tiga hingga empat peluncur roket stasioner, 20 roket Tamir, dan radar.