Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah menteri luar negeri anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk Indonesia, akan bertemu dalam rapat eksekutif pada Minggu (16/5/2021). Rapat yang digelar secara virtual itu akan membahas serangan brutal Israel ke Palestina.
“Pertemuan terbuka Komite Eksekutif tingkat menteri luar negeri membahas agresi Israel di wilayah Palestina, khususnya Al-Quds Al-Shareef [Jerussalem] dan tindak kekerasannya di sekitar Masjid Al-Aqsa,” tulis OKI dalam situs resmi seperti seperti dikutip, Minggu (16/5/2021).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui akun Twitter miliknya juga telah mengkonfirmasi akan menghadiri pertemuan tersebut. Secara tegas, dia mengungkapkan posisi Indonesia yang tetap mendukung Palestina dan mengecam sikap Israel.
“Indonesia mengecam meluasnya ketegangan dan kekerasan khususnya di jalur Gaza yang menyebabkan lebih dari 100 korban jiwa warga sipil Palestina yang tidak berdosa,” tulisnya pada Jumat (14/5/2021).
Retno juga baru saja melakukan sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Tunisia Othman Jerandi dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman untuk membicarakan situasi di Palestina.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlu Cavusoglu, salah seorang yang cukup gencar dalam mengungkapkan kecaman kepada Israel, juga bakal hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga
“Pertemuan Luar Biasa Terbuka Komite Eksekutif OKI akan membahas langkah-langkah yang mungkin diambil di dalam OKI dan di forum internasional ... melawan serangan baru-baru ini oleh Israel di wilayah Palestina," katanya seperti dikutip dari Anadolu Agency..
Dukungan terhadap Palestina dan kecaman terhadap Israel terus mengalir dari masyarakat internasional. Ribuan orang turun ke jalanan menyuarakan aksi protes di Turki, Yaman, Irak, Inggris, Prancis, Jerman, dan lainnya.
Setidaknya 145 warga Palestina tewas, termasuk 39 anak-anak di Jalur Gaza akibat serangan udara Israel hingga Minggu (16/5/2021). Sekitar 950 orang dilaporkan terluka. Pada Sabtu, Israel menyerang kamp pengungsi hingga menyebabkan 10 warga sipil Palestina meningga dunia.