Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaksanaan pemungutan suara ulang di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur telah ditetapkan pada tanggal 7 Juli 2021 mendatang.
Hal itu diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sabu Raijua setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi bupati wakil bupati terpilih Orient dan Thobias, yakni pada 7 Juli 2021.
"Sudah kita tetapkan tanggal PSU-nya, dan sudah disepakati dilakukan pada 7 Juli 2021 mendatang," kata Ketua KPU Sabu Raijua Kirenius Padji dilansir dari Antara, Sabtu (24/4/2021).
Kirenius mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam tahapan masa persiapan, seperti persiapan anggaran, persiapan untuk PSU, dan berbagai persiapan lainnya.
"Kami baru sampai pada tahapan persiapan saja. Nanti akan ada tahapan selanjutnya seperti tahapan logistik dan lainnya," ujar dia.
Kirenius juga berharap agar pelaksanaan PSU dapat berjalan dengan baik, serta ia mengimbau agar seluruh calon pasangan bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan kerumunan massa.
Baca Juga
Ia menambahkan agar hendaknya sejumlah masyarakat di kabupaten itu turut menjaga keamanan dan ketertiban bersama serta menghindari berbagai isu yang dapat menimbulkan konflik sebelum PSU di daerah itu.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif mengimbau kepada seluruh pasangan calon bupati-wakil bupati Sabu Raijua untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban jelang pelaksanaan PSU di daerah itu.
"Polri dalam hal ini Polda NTT siap untuk melaksanakan pengamanan untuk seluruh tahapan sebelum PSU di Sabu Raijua," tambah dia.
Menurut Komandan berbintang dua itu, semua pihak harus menghormati dan melaksanakan hasil putusan MK tersebut yang telah melalui proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
Kapolda NTT mengharapkan agar pelaksanaan PSU tetap harus berjalan sehingga terpilih pemimpin yang baik meski di tengah-tengah kejadian bencana seperti saat ini yang terjadi di NTT khususnya di Sabu Raijua.
"Saya imbau semua pasangan calon juga melaksanakan dengan baik tidak perlu sampai ada konflik apalagi sampai anarkis. Polda akan tindak tegas bagi siapapun yang melakukan pelanggaran apalagi di tengah kondisi bencana seperti saat ini," ujar dia.