Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa pencarian dan evakuasi korban hilang masih menjadi salah satu prioritas penanganan darurat pos komando di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terkena bencana akibat Siklon tropis Seroja.
Hingga kini, puluhan warga masih dilaporkan hilang pascakejadian yang dipicu oleh siklon tropis Seroja. Wilayah yang masih melaporkan adanya korban hilang, antara lain Lembata, Flores Timur dan Alor.
Untuk meningkatkan upaya pencarian dan evakuasi itu, BNPB mengatakan bahwa pos komando mengerahkan SAR dog. Data BNPB mencatat sejumlah anjing dengan kualifikasi rescue (SAR) dog dan K9 diterjunkan untuk membantu dalam pencarian korban hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan dukungan Polri dan Jakarta Rescue untuk membantu operasi pencarian dan evakuasi dengan SAR dog di lokasi tersebut. Jakarta Rescue mengirimkan tujuh SAR dog, sedangkan Polri mengirimkan enam anjing K9.
"Ketujuh SAR dog Jakarta Rescue yang dikerahkan oleh BNPB ini berasal dari beberapa unit, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jakarta Timur dan Jawa Tengah. Dukungan 1 SAR dog berada di Adonara, sedangkan 4 SAR dog di Lembata," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (9/4/2021).
Dia menjelaskan, Jakarta Rescue menyiagakan 2 lainnya di Kupang. Rencananya 1 SAR dog akan digerakkan ke Kabupaten Kupang pada hari ini, Jumat (9/4/2021).
Baca Juga
Sementara itu, anjing jenis K9 dari Polri terdiri Belgian Malinois 3 ekor, German Shepherd 2 dan Pointer 1. Keenam anjing membantu pencarian korban hilang di Adonara sejumlah 3 ekor dan Lembata 3 ekor. Pada hari ini, Mabes Polri akan menambah 10 anjing untuk membantu pencarian.
Dalam rapat koordinasi penanganan darurat bencana siklon tropis Seroja, Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan untuk memaksimalkan SAR dog di ketiga wilayah. Terkait dengan penambahan SAR dog, Doni mengarahkan kekuatan tersebut di wilayah Alor.
Doni menyampaikan bahwa dukungan SAR dog sangat membantu petugas dalam pencarian korban maupun dalam mengarahkan alat berat di lokasi.
“SAR dog efektif untuk menyasar jenazah yang tertimbun,” ujar Doni pada Kamis (8/4/2021) secara virtual dalam konferensi pers.
Pencarian dan evakuasi di lapangan dilakukan dari berbagai unsur seperti Basarnas, TNI, Polri, SAR gabungan, sukarelawan dan warga setempat. Medan berat dan kondisi lapangan dan kurangnya alat berat menghambat operasi di lapangan.