Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa bencana banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 163 orang sementara Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 2 orang.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan pihaknya masih mencari 45 orang yang dinyatakan hilang di wilayah NTT. Dengan demikian, total korban meninggal akibat cuaca ekstrim di dua provinsi itu menyentuh 165 orang.
“Tetapi untuk meninggal NTT saja mencapai 163 orang, 2 orang meninggal asal NTB” kata Doni saat mengakan konferensi pers daring, Kamis (8/4/2021).
Menurut Doni, seluruh wilayah kabupaten dan kota mengalami kerusakan parah. Dia mengungkapkan beberapa fasilitas yang rusak, antara lain sawah, jembatan, fasilitas umum atau milik pemerintah, bahkan hewan ternak yang hanyut terbawa air banjir.
“Rumah warga juga turut rusak parah dan sedang,” imbuhnya.
Berdasarkan data milik BNPB, jumlah korban meninggal dunia di Kota Kupang sebanyak 6 jiwa, Flores Timur 71 jiwa, Malaka 6 jiwa, Lembata 43 jiwa, Ngada 1 jiwa, Ende 1 jiwa, Rote Ndao 2 jiwa, Sabu Raijua 2 jiwa, Alor 27 jiwa, Kupang 3 jiwa dan Sikka 1 jiwa.
Sementara itu, jumlah korban meninggal di Kabupetan Bima, Provinsi NTB sebanyak 2 orang.
“45 orang lainnya masih dilaporkan hilang,” kata Doni.