Bisnis.com, JAKARTA - Rezim Kim Jong Un memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan menuduh Negeri Jiran telah memicu permusuhan super besar setelah pengadilan tertinggi memutuskan seorang pria Korea Utara dapat diekstradisi ke AS dan menghadapi tuduhan pencucian uang.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada hari Jumat menuduh Malaysia bertindak di bawah tekanan AS, dan mengatakan akan bertanggung jawab penuh atas semua konsekuensi yang akan ditimbulkan antara kedua negara, menurut Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah yang dikutip dari Bloomberg.
Sayangnya, Kementerian Luar Negeri Malaysia tidak segera membalas pernyataan tersebut. Malaysia dan Korea Utara telah mempertahankan hubungan baik selama beberapa dekade sebagai anggota Gerakan Non-Blok, yang tumbuh dari Perang Dingin di awal 1960-an.
Tetapi hubungan memburuk setelah saudara tiri Kim Jong Un dibunuh dalam serangan agen saraf di bandara Kuala Lumpur pada tahun 2017, dengan spekulasi internasional menuding pemimpin Korea Utara itu.
Awal bulan ini, pengadilan tinggi Malaysia memutuskan mendukung ekstradisi Mun Chol Myung, seorang warga Korea Utara yang tinggal di Malaysia yang pengacaranya menyebut tuduhan AS terhadapnya sebagai motif politik. Mun ditangkap di Malaysia pada Desember 2019 setelah didakwa di AS dengan pencucian uang, NK News melaporkan.
Departemen Kehakiman AS menuduh warga negara Korea Utara di Malaysia melakukan penipuan bank, pencucian uang, dan membantu Pyongyang melanggar sanksi internasional yang diberlakukan untuk menghukum Kim karena menentang resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan melakukan uji coba senjata nuklir dan rudal balistik.
Baca Juga
“Berkenaan dengan situasi gawat yang telah terjadi, Kementerian Luar Negeri DPRK dengan ini mengumumkan pemutusan total hubungan diplomatik dengan Malaysia,” kata laporan KCNA.