Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adik Kim Jong-un Ancam AS Karena Latihan Militer dengan Korsel

Kim Yo-jong melayangkan ancaman ke pemerintahan Presiden Joe Biden agar tidak terlibat dalam permusuhan kedua Korea.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan istrinya Ri Sol-ju saat menonton pertunjukan untuk memperingati Hari Bintang Bersinar, hari ulang tahun mendiang Kim Jong-il, di Teater Seni Mansudae di Pyongyang, Korea Utara dalam foto tanpa tanggal yang dirilis Agensi Berita Sentral Korea (KCNA), Rabu (17/2/2021)./Antara/KCNA via Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan istrinya Ri Sol-ju saat menonton pertunjukan untuk memperingati Hari Bintang Bersinar, hari ulang tahun mendiang Kim Jong-il, di Teater Seni Mansudae di Pyongyang, Korea Utara dalam foto tanpa tanggal yang dirilis Agensi Berita Sentral Korea (KCNA), Rabu (17/2/2021)./Antara/KCNA via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong mengancam akan membatalkan pakta militer dengan Korea Selatan dan membubarkan utusan yang mengurus dialog antar-Korea setelah AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer bersama.

Dilansir Yonhap, Selasa (16/3/2021), ancaman juga dilayangkan ke pemerintahan Presiden Joe Biden agar tidak terlibat dalam permusuhan kedua Korea.

"Lebih baik AS menahan diri untuk tidak menimbulkan kegaduhan pada langkah pertama jika masih ingin tidur nyenyak dalam 4 tahun ke depan,” jelasnya seperti ditulis oleh Korean Central News Agency.

Ini adalah pesan pertama yang dilontarkan oleh Korea Utara kepada administrasi Biden sejak pelantikan pada Januari.

Pernyataan ini disampaikan bertepatan dengan pertemuan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dengan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi di Tokyo hari ini.

Dilansir Bloomberg, Blinken dan Austin akan terbang ke Seoul pada Rabu untuk meningkatkan hubungan dalam menjaga keamanan regional. Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah sebagian besar pasukan AS di Asia Timur dan menghadapi ancaman dari China serta Korea Utara.

Pertemuan ini bertujuan untuk menegaskan komitmen kembali sekutu AS setelah administrasi Donald Trump yang menuduh Jepang mengambil keuntungan setelah Seoul meningkatkan pengeluaran untuk menerima personel tentara AS.

AS dan Korea Selatan memulai latihan militer gabungan bulan ini hingga memicu kemarahan Korea Utara. Meskipun latihan sebagian besar berbasis komputer, latihan tersebut mendapat teguran keras dari Kim Yo Jong, dalam komentarnya yang paling menonjol tentang hubungan AS sejak Juli.

Setelah kepemimpinan baru Presiden Joe Biden, AS tampak sedang meninjau secara komprehensif untuk menyusun kebijakan terkait dengan Korea Utara. AS diperkirakan akan melakukan pendekatan baru dengan Pyongyang.

Bahkan, seorang pejabat senior administrasi Biden mengatakan telah ada upaya untuk menjangkau pemerintah Korea Utara melalui beberapa saluran sejak pertengahan Februari, termasuk di New York. Namun, Korea Utara tidak memberikan respons apapun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper