Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas wilayah Gaza, Palestina, mulai menggelar vaksinasi virus Corona atau Covid-19 kepada warganya, Senin (22/2/2021). Progam itu dimulai setelah menerima bantuan vaksin Covid-19 dari Rusia dan Uni Emirat Arab (UAE).
Otoritas kesehatan di Gaza, yang dikendalikan oleh Hamas, mulai menyalurkan 22.000 vaksin Covid Sputnik V ke tenaga kesehatan. Untuk tahap berikutnya, vaksin akan diberikan kepada pasien penyakit kronis serta warga berusia 60 tahun ke atas.
Kementerian Kesehatan di Gaza telah mengirim pesan singkat untuk para penerima vaksin. Isi pesan itu memuat prosedur vaksinasi kepada para penerima.
"Saya bangga layanan kesehatan dapat mengatasi masa sulit ini dengan sumber daya terbatas, tetapi dengan penuh dedikasi," kata Riyad Zanoun, eks menteri kesehatan di Gaza, usai menerima dosis pertama vaksin.
Usai divaksin, para penerima mendapatkan kartu berisi petunjuk bahwa mereka tetap wajib mengenakan masker dan jaga jarak.
Namun, warga Palestina di Gaza masih membutuhkan banyak kiriman vaksin demi melanjutkan program vaksinasi massal. Pejabat kesehatan setempat belum mengetahui kapan bantuan vaksin dalam jumlah besar akan tiba di Gaza.
Baca Juga
Pasalnya, Israel dan Mesir memblokade wilayah pesisir demi menjaga keamanan wilayah masing-masing dari ancaman serangan Hamas. Hamas, faksi bersenjata Palestina, mengendalikan wilayah Gaza sejak 2007.
Gaza menerima paket pertama vaksin Covid-19 pada minggu lalu setelah Israel menyetujui pengiriman 2.000 dosis yang didonasikan Rusia ke Otoritas Palestina (PA). PA merupakan pemerintahan otonom yang mengendalikan wilayah Tepi Barat.
Gaza juga menerima 20.000 dosis vaksin Covid dari UAE. Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan mereka membutuhkan 2,6 juta dosis vaksin untuk diberikan kepada seluruh warga berusia 16 tahun ke atas. Masing-masing penerima akan mendapatkan dua dosis vaksin Covid.
PA mengatakan pihaknya telah meneken kontrak pembelian vaksin dengan Rusia dan AstraZeneca. Keduanya berencana mengirim vaksin ke Tepi Barat dan Gaza.
Namun, proses distribusi vaksin berjalan cukup lambat. Tepi Barat, wilayah yang dihuni oleh 3,1 juta warga Palestina, melaporkan 110.294 kasus positif dan 1.361 di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, Gaza, daerah yang dihuni oleh dua juta warga Palestina, melaporkan lebih dari 54.000 kasus positif dan 543 di antaranya meninggal dunia.