Bisnis.com, JAKARTA - Iran sukses menyelesaikan uji peluncuran roket pembawa satelit di bawah orbit, menurut Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata negara itu.
Televisi pemerintah menyiarkan rekaman roket yang ditembakkan pada siang kemarin di daerah gurun, tetapi tidak jelas kapan atau di mana peluncuran itu dilakukan.
"Untuk pertama kalinya di bidang antariksa kami meluncurkan pengangkut satelit hybrid bernama Zuljanah dengan tujuan pengujian di bawah orbit melalui pencapaian teknologi mesin bahan bakar padat paling kuat," kata Ahmad Hosseini, Juru Bicara Divisi luar angkasa Kementerian Pertahanan Iran seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (2/2/2021).
Zuljanah adalah nama kuda tunggangan Hussein, cucu Nabi Muhammad.
Menurut Hosseini, roket pembawa satelit itu menggunakan bahan bakar padat untuk dua tahap pertama peluncuran dan bahan bakar cair di tahap ketiga. Alat itu dapat membawa satelit dengan berat hingga 220kg (485 pon) untuk jarak 500 km (310 mil), katanya.
Juru bicara tersebut mengatakan, Zuljanah akan dapat menempatkan satelit operasional ke orbit setelah menyelesaikan uji peluncurannya.
Baca Juga
Wahana itu juga dapat diluncurkan dari landasan peluncuran seluler.
Iran menyatakan, bahwa program satelitnya, seperti program nuklir, ditujukan untuk aplikasi damai. Akan tetapi, Amerika Serikat dan negara Barat lainnya telah lama memiliki kecurigaan bahwa program tersebut dapat memiliki aplikasi militer untuk pengembangan rudal.
Pada April 2020, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran berhasil meluncurkan satelit pengintai militer pertama di negara itu.
Keberhasilan peluncuran satelit Nour atau "ringan" itu menyusul dua peluncuran yang gagal dan satu ledakan roket di landasan peluncuran.
