Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menangis ketika menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-48 PDIP yang disiarkan secara virtual pada Minggu (10/1/2021).
Mega mengaku teringat kembali perkataan ayahnya sekaligus Presiden Pertama Indonesia Soekarno atau Bung Karno tentang nilai-nilai nasionalisme.
“Bapak mengatakan, saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkanlah kecintaanku pada Tanah Air dan Bangsa selalu menyala-nyala di dalam saya punya dada, sampai terbawa masuk ke dalam kubur saat Allah memanggilku,” kenang Mega.
Ingatan itu, menurut Mega, adalah buah permenungannya ihwal situasi krisis kesehatan dan ekonomi buntut dari pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia.
“Kalimat ini telah saya sampaikan satu tahun yang lalu, 9 bulan kemudian kita diguncang oleh Covid-19. Bukan hanya Indonesia, tetapi juga dunia. Dunia dipaksa untuk masuk kepada peradaban yang baru,” kata Mega.
Belakangan, Mega menambahkan, dalam dunia yang dilanda krisis inilah masyarakat mesti dapat konsisten dan benar-benar menerima dan menjalankan Pancasila.
Baca Juga
“Pancasila jangan menjadi jargon belaka. Bangsa ini sangat membutuhkan Pancasila diimplementasikan di saat krisis seperti ini,” kata Mega.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut tahun 2020 sebagai babak krisis terberat dalam sejarah dunia akibat pandemi Covid-19.
Indonesia, sebagai bagian dari komunitas global pun tidak luput dari krisis kesehatan yang menumbangkan perekonomian nasional.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya menyongsong Tahun 2021 yang disiarkan melalui Kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (31/12/2020).
“Orang banyak kehilangan pekerjaan, banyak orang kehilangan nafkah yang membuat tahun 2020 merupakan krisis terberat dalam sejarah dan bangsa Indonesia, kita juga tidak luput dari cobaan yang tidak mudah ini, ujian yang sangat berat ini,” kata Jokowi.