Bisnis.com, JAKARTA - Rotasi di tubuh Polri menempatkan Kombes Polisi Hengki Haryadi menjadi Kepala Kepolisian Resot Metro Jakarta Pusat.
Pos baru Hengki sesuai dengan Telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020, tak lama setelah muncul peristiwa Petamburan.
Seperti diketahui, pada 14 November 2020 di daerah Petamburan, Jakarta Pusat, berlangsung peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab.
Kegiatan yang dihadiri puluhan ribu orang itu menjadi sorotan terkait dugaan pelanggaran protokol pencegahan Covid-19.
Kombes Polisi Hengki Haryadi semula menjabat sebagai analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri.
Hengki ditunjuk oleh Kapolri Jenderal Idham Azis sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat menggantikan Kombes Polisi Heru Novianto.
Baca Juga
Sebelum menjabat Kapolres Jakarta Pusat, Hengki pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada Oktober 2017 hingga Desember 2019.
Penanganan premanisme hingga membongkar jaringan narkoba internasional bersama penegak hukum narkoba dari Negeri Paman Sam, yaitu Drug Enforcement Administration (DEA), menjadi catatan Hengki di Polres Jakbar.
Selepas jadi Kapolres Metro Jakarta Barat, Hengky mengikuti pendidikan selama sembilan bulan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimpti) Polri angkatan ke-29. Di Sespimti Polri ini Hengki menjadi lulusan terbaik di angkatannya.
Jejak Karir
Lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1996, Hengki memiliki spesialisasi dalam satuan reserse.
Jabatan pertama sebagai pimpinan diemban Hengki di Lampung, kampung halamannya, sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tulangbawang.
Selanjutnya, Hengki dipindahtugaskan menjadi Kapolsek Teluk Betung Selatan, lalu menjadi Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung dan terakhir menjabat Kanit Jatanras Polda Lampung.
Mulai 2010, Hengki bertugas di DKI Jakarta, mulanya sebagai Kapolsek Metro Gambir. Selanjutnya ia menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat lalu menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.
Saat menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Hengki harus berhadapan dengan preman kelas kakap, Rosario de Marshall alias Hercules.
Hengki beserta tim Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat pada 2013 itu mencokok Hercules dan kawanannya karena kerap memeras dan melakukan tindakan kekerasan kepada masyarakat di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
September 2014, Hengki dipercaya untuk menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok hingga 2016. Saat itu Hengki membekuk oknum dari Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok karena menipu importir truk.
Polres Tanjung Priok juga berhasil menggagalkan penyelundupan barang ilegal dari Singapura senilai Rp4,2 miliar.
Usai menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Hengki dipindahkan ke Polda Metro Jaya pada 2016 dan memegang jabatan sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Setahun kemudian, dia kembali dipindahtugaskan menjadi Kepala Subdit I Dittipideksus Bareskrim Polri.Tak lama di posisi itu, Hengki akhirnya menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat pada Oktober 2017.
Di awal kepemimpinannya menjaga Jakarta Barat, Hengki mengungkap komplotan pencuri "Tenda Oranye" dan memastikan komplotan itu mendapatkan ganjaran hukum yang setimpal.
Hengki mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR karena salah satu pejabat dari Kementerian PUPR juga merupakan korban pencurian dari komplotan "Tenda Oranye".
Pada akhir 2018, lagi-lagi Hengki harus berhadapan dengan Hercules karena residivis itu terbukti mengintimidasi dan menyebarkan ketakutan kepada warga Kalideres saat mencoba menguasai lahan milik warga.
Hercules pun kembali dijerat hukum. Personel di bawah pimpinan Hengki berhasil mengungkap perbuatan Hercules yang merugikan masyarakat di Kalideres.
Usai berhadapan dengan Hercules, Hengki mengungkap kasus-kasus narkoba mulai dari jenis ekstasi, sabu dan ganja. Mulai dari yang dibuat secara rumahan hingga terhubung dengan jaringan internasional.
Di bawah pimpinan Hengki, Polres Metro Jakarta Barat akhirnya berkolaborasi dengan penegak hukum narkoba dari Amerika Serikat, yaitu DEA pada pertengahan 2019.
Hasilnya, Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkapkan penyelundupan sabu asal Amerika dengan modus bungkus kopi seberat 28 kilogram.
Usai menjalani Sespimpti Polri dan menjadi lulusan terbaik, Hengki bertugas di Mabes Polri sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri.
Pertengahan November 2020, tepatnya 16 November 2020, terbit telegram Kapolri dengan nomor ST/3222/XI/KEP./2020 yang salah satu butirnya mengangkat Hengki dalam jabatan baru sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat.
Zero Premanism
Saat memimpin Polres Metro Jakarta Barat, Hengki dinilai berhasil menjaga dan memastikan Ibu kota aman dari tindakan kriminal.
"Zero Premanism" serta "Jakarta bebas Narkoba" selalu digaungkan Hengki setiap kali melakukan pengungkapan kasus .
Ketegasan yang disertai pendekatan humanis kepada masyarakat diharapkan dapat diwujudkan Hengki di selama memimping anggotanya di Polres Jakarta Pusat Ring 1 Ibu Kota Negara.