Bisnis.com, JAKARTA - Mutasi besar-besaran untuk jabatan Kapolda dilakukan oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. Tercatat ada 8 Kapolda baru dalam mutasi tersebut.
Dua Kapolda baru adalah Mohammad Fadil yang diangkat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Irjen Pol. Ahmad Dofiri Aslog Kapolri diangkat dalam jabatan baru sebafai Kapolda Jawa Barat. Keduanya menggantikan Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Rudy Sufahriadi.
Posisi Mohammad Fadil yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur diisi oleh Irjen Pol. Nico Afinta yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Kalsel.
Keputusan itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri nomor ST/3222/XI/KEP/2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Polri.
"Sehubungan dengan ref tersebut di atas KMA bersama ini diberitahukan kepada Jenderal bahwa para Pati/Pamen Polri tersebut di bawah ini dibebaskan dari jabatan lama/mutasikan dalam jabatan baru masing-masing sebagai berikut," tulis telegram yang diterima Bisnis, Selasa (17/11/2020).
Dikutip dari Antara, Irjen Pol Nico Afinta merupakan seorang perwira tinggi Polri yang memiliki pengalaman dalam bidang reserse.
Tak hanya itu, pria kelahiran 30 April 1971 asal Surabaya ini juga merupakan lulusan Akpol tahun 1992 dan sempat menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Politik Kapolri.
Baca Juga
Nico Afinta sebenarnya baru enam bulan menjabat sebagai Kapolda Kalsel. Dengan berbekal sejumlah prestasi gemilang, Irjen Nico masuk ke Polda Kalsel pada Mei 2020 menggantikan Irjen Pol Yazid Fanani.
Salah satu prestasinya yang paling fenomenal, yakni pengungkapan 3 kuintal sabu-sabu asal Malaysia pada 6 Agustus 2020.
Aksi menggagalkan penyelundupan narkotika dalam jumlah fantastis inipun mencatatkan rekor terbesar di luar Polda di Pulau Jawa hingga mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan dan Ketua DPRD Kalsel.
Selain penegakan hukum, Nico juga mendorong upaya pencegahan digencarkan agar masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya dalam ancaman bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Nico menginisiasi gelaran webinar edukasi bahaya narkoba pertama di Indonesia selama pandemi Covid-19 pada 7 Oktober 2020 lalu hingga meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid).